JATIMTIMES - Keberadaan Integrated Cold Storage (ICS) Pondokdadap di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang hingga saat ini masih belum berfungsi. Kondisi ini terjadi sejak dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada tahun 2018 lalu.
Meskipun aset ICS Cold Storage telah diserahkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur (Jatim), namun sampai saat ini masih belum ada pihak ketiga yang mau mengelola ICS yang ada di wilayah Pantai Sendang Biru itu. Sejumlah hal disinyalir menjadi alasan.
Baca Juga : Gagal Berangkat Umrah, Puluhan Calon Jamaah Datangi Kantor Polisi, Laporkan Biro Travel
"Sebenarnya kalau harganya dulu sempat (tinggi), tapi sekarang sudah enggak. Karena awalnya Rp 1,2 miliar per tahun, berangsur turun Rp 800 juta, Rp 600 juta hingga terakhir kabarnya Rp 400 juta juga belum ada (investor) yang mau mengelola," ujar Kepala Dinas Perikanan Victor Sembiring.
Menurut Victor, hal kedua yang sempat muncul dan disebut sebagai kendala belum adanya pengelola ICS Pondokdadap adalah karena kondisi mesin yang banyak kerusakan. Namun menurutnya, hal tersebut masih belum dapat dipastikan.
"Kalau memang karena mesin rusak, dulu sempat ada calon pengelola yang berminat. Pemprov Jawa Timur juga telah menyanggupi untuk melakukan perbaikan sebelum ada perjanjian kontrak atau sewa, namun nyatanya juga masih belum sepakat," terang Victor.
Selain itu, kendala ketiga yang sempat ia dengar langsung dari calon pengelola ICS Pondokdadap adalah akses menuju area tersebut yang masih dalam kondisi rusak. Apalagi jika harus dilalui dengan kendaraan berkapasitas dengan tonase besar.
Salah satu yang ia sebut sempat berminat adalah pengusaha sayur dan buah asal Pakis. Di mana saat mendampingi pengusaha tersebut, Victor mengatakan bahwa setidaknya agar dapat efisien, butuh kendaraan angkut dengan kapasitas mencapai 20 ton.
"Jadi sempat saya dampingi. Alasannya saat itu, akses jalan menuju JLS, baik yang dari Bantur atau Sumbermanjing Wetan itu jalannya kecil. Apalagi yang di Bantur, itu juga masih ada yang rusak. Sedangkan menurut perhitungannya, setidaknya butuh truk berkapasitas 20 ton, itu tidak mungkin lewat sana," terang Victor.
Sementara itu, beberapa kali waktu pihaknya juga telah melakukan pendampingan kepada sejumlah pengusaha yang sempat berminat mengelola ICS Pondokdadap. Namun, sampai saat ini, dari sekian pengusaha yang didampingi masih belum ada yang sepakat.
"Beberapa kali ada (pengusaha) yang sempat minat. Kami dampingi, namun saat negosiasi di (Pemerintah) Provinsi Jatim, selalu gagal. Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Provinsi) Jatim, sekiranya peran apa yang dapat kami (Dinas Perikanan Kabupaten Malang) berikan," pungkas Victor.