JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyalurkan bantuan sosial (bansos) kepada para pelaku usaha ultramikro, penyandang disabilitas, sopir angkutan kota (angkot), pengemudi ojek online (ojol) dan anak di bawah lima tahun (balita) stunting di Kota Malang.
Penyerahan bansos tersebut merupakan program perlindungan sosial dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam rangka pengendalian inflasi akibat dampak kenaikan atau penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga : Bansos Jumat Berkah dari Kapolsek Besuki Diterima Keluarga Wasit yang Kena Stroke
Orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim ini menyampaikan, masing-masing penerima manfaat yang masuk kategori mendapatkan bansos beragam. Untuk jumlahnya sendiri, secara simbolis Khofifah menyerahkan bansos kepada 50 pelaku usaha ultramikro, 5 penyandang disabilitas, 20 sopir angkot, 10 pengemudi ojol, dan 10 anak balita stunting.
Sebanyak 50 orang pelaku usaha ultramikro mendapatkan bansos zakat produktif dari Pemprov Jatim sebesar Rp 500 ribu. Khofifah mengatakan, pemberian bansos zakat produktif untuk pelaku usaha ultramikro ini dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jatim maupun badan usaha milik faerah (BUMD) Provinsi Jatim.
"Dari Baznas bergantian dengan BUMD yang sama-sama memiliki format zakat produktif, Rp 500 ribu untuk pelaku usaha ultramikro. Saya rasa di Malang kita juga sudah melakukan beberapa kali untuk distribusi zakat produktif," ungkap Khofifah kepada JatimTIMES.com, Jumat (23/9/2022).
Kemudian, masyarakat penyandang disabilitas mendapatkan tambahan bansos dari Khofifah sebesar Rp 300 ribu di dua bulan. Sehingga total tambahan bansos sebesar Rp 600 ribu.
"Penyandang disabilitas ini pada dasarnya mereka tiap bulan sudah ada asistensi Rp 300.000 dari pemprov. Tetapi karena ada kenaikan BBM ini, di-top-up Rp 600.000. Cair di September Rp 300 ribu, nanti November Rp 300 ribu," terang Khofifah.
Selanjutnya, mantan menteri sosial RI ini menuturkan bahwa bansos untuk 20 sopir angkot dan 10 pengemudi ojol yakni pembebasan pajak kendaraan bermotor (PKB) yang berlaku bagi kendaraan bermotor habis pajaknya mulai tanggal 19 September sampai 31 Desember 2022.
"Bagi mereka yang terkonfirmasi melalui aplikator ojol dan angkot, mereka dibebaskan 100 persen pajaknya. Kalau ada yang belum terkonfirmasi, saya minta tolong semua bisa membantu menyampaikan semaksimal mungkin. Hari ini mereka bisa mengakses program ini," terang Khofifah.
Kemudian, Khofifah juga memberikan bantuan untuk lima anak bayi stunting di Kota Malang. Bantuan tersebut berupa kebutuhan bahan pokok, penunjang kesehatan anak bayi serta uang tunai untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anak bayi yang dinyatakan stunting.
Baca Juga : Relawan Anies P-24 Akui Sebarkan Tabloid Anies Baswedan, tapi Tidak di Masjid
"Untuk ibu-ibu, putra atau putrinya harus mendapatkan tambahan asupan gizi yang baik, terutama saat hamil. Itu juga sekarang sedang diikhtiarkan oleh Pemprov Jatim untuk menurunkan stunting," ujar Khofifah.
Pemorov berharap agar bantuan yang telah diberikan dapat bermanfaat untuk pengendalian inflasi di tengah kenaikan harga BBM. Khofifah juga berpesan kepada para penerima bantuan, khususnya para pelaku usaha ultramikro, agar tidak meminjam ke rentenir dalam kondisi terdesak dan membutuhkan uang tunai.
"Jika pingin dagang tapi modal belum punya dan kepepet pinjam rentenir. Itu yang tidak kita harapkan. Bapak Ibu sekalian, yang sudah bisa mengakses perbankan, Bank UMKM-nya Pemprov Jatim itu satu tahun dan bunganya tiga persen," terang Khofifah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengucapkan terima kasih banyak atas perhatian dari Khofifah kepada masyarakat Kota Malang. Itu karena para penerima manfaat dari kalangan pelaku usaha ultramikro, penyandang disabilitas, sopir angkot, pengemudi ojol dan anak bayi stunting dapat merasakan bantuan di tengah kenaikan harga BBM.
"Semoga Ibu Gubernur diberi kesehatan karena banyak sekali kegiatannya. Harapannya dengan gotong royong maka kita bisa mengatasi berbagai permasalahan yang ada," pungkas Sofyan Edi Jarwoko.