JATIMTIMES - Komoditas hasil pertanian di Kabupaten Malang ternyata masih banyak dilirik negara luar. Salah satunya adalah tanaman singkong, yang baru saja diekspor ke Curacao, Amerika Selatan, Jumat (23/9/2022).
"Untuk yang ke Curacao ini perdana. Tadi diberangkatkan dalam bentuk frozen cassava atau singkong beku sebanyak 24 ton," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang Mahila Surya Dewi, Jumat (23/9/2022) siang.
Baca Juga : Pasca BBM Naik, Ratusan Nelayan Gresik Kesulitan Solar
Frozen cassava sebanyak 24 ton tersebut diekspor oleh CV Nusantara Jaya Food dengan nilai sebesar USD 150.000. Atau kurang lebih setara dengan Rp 2.260.560.000. Dan singkong tersebut merupakan hasil pertanian Kabupaten Malang. "Kalau tidak salah, yang paling banyak dari Jabung," terang Mahila.
Menurut Mahila, ekspor perdana ke Curacao, Amerika Selatan, ini pantas dibanggakan. Sebab, ini berarti komoditas pertanian Kabupaten Malang masih punya peluang untuk diekspor ke negara-negara lain.
Sementara itu, berdasarkan catatannya, sejak tahun 2019, hasil pertanian singkong Kabupaten Malang memang sudah diekspor. Beberapa negara yang menjadi sasaran ekspor singkong adalah China, Belanda, Taiwan, Arab Saudi, dan Jerman.
Bahkan pihaknya mencatat, hasil pertanian singkong di Kabupaten Malang pada tahun 2021 mencapai 2,9 ribu ton dengan nilai mencapai USD 1,63 juta atau kurang lebih setara dengan Rp 24.115.040.000.
Sementara pada tahun 2022 ini, hingga bulan Mei sudah sebanyak 178,96 ton dengan nilai eskpor sebesar Rp 4.271.084.046.
Baca Juga : Afrika Selatan Pererat Kerja Sama dengan Indonesia, Terkait Industri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan
"Ini artinya kita masih punya peluang dalam mengsekplorasi negara-negara lain untuk mengeskpor komoditas kita. Negara-negara lain sudah. Jadi mungkin saat ini saatnya Curacao (Amerika Selatan)," jelas Mahila.
Untuk itu, ke depannya Disperindag akan bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang. Tujuannya untuk bisa meningkatkan produktiivitas tanaman singkong.
"Karena dari yang kita ekspor itu baru hanya 3 persen dari kebutuhan. Makanya kita akan komunikasi intens dengan Dinas Pertanian untuk meningkatkan hasil produksi," pungkas Mahila.