JATIMTIMES - Bagi banyak pekerja yang memenuhi syarat BPJS Ketenagakerjaan, program BSU 2025 senilai Rp600.000 (luntuk dua bulan (sebesar Rp300.000 per bulan) menjadi harapan. Namun, tidak sedikit yang mengeluhkan uang bantuan belum masuk ke rekening meski status “lolos verifikasi” sudah terlihat dalam portal resmi.
Salah satu penyebab umum adalah masalah pada data rekening—mulai dari rekening tidak aktif, penutupan oleh bank, hingga ketidaksesuaian nama dan nomor antara rekening dengan identitas.
Baca Juga : Samdes Gotro Bupati Malang Sasar Pakisaji, Sekolah Rusak Mulai Dibenahi di 2025
Proses pencairan memang dilakukan secara bertahap dan bergelombang. Pada tahap pertama, 24 Juni 2025, sekitar 2,450,068 penerima sudah menerima dana BSU. Namun, ada masih 1,247,768 penerima tahap satu yang menunggu penyaluran dan sekitar 4,5 juta calon penerima dalam tahap dua masih dalam proses verifikasi. Hal ini diungkapkan oleh Kemenaker serta BPJS TK.
Saat ini, penyaluran BSU 2025 telah memasuki tahap kedua. Dari keterangan tertulis pada akun X resmi Kementerian Ketenagakerjaan RI @KemnakerRI, pencairan atau penyaluran dilakukan bertahap sesuai validasi data.
"Penyaluran tahap 2 masih dalam proses sesuai validasi data. Mohon ditunggu, info resmi akan diumumkan jika sudah siap disalurkan," tulis akun X @KemnakerRI pada 30 Juni 2025.
Deputi Komunikasi BPJS TK, Oni Marbun, menegaskan bahwa jika status pengguna masih menunjukkan tahap verifikasi, itu berarti data masih diproses dan belum muncul opsi untuk memperbarui rekening. Ia menyarankan untuk sering melakukan pengecekan.
Solusi praktisnya adalah memperbarui data rekening. Ini dapat dilakukan melalui portal resmi BPJS Ketenagakerjaan (bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id) atau aplikasi JMO. Caranya cukup lengkapi data berupa NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor HP, email, dan kemudian masukkan informasi bank (nama bank, nomor rekening, nama pemilik sesuai KTP). Setelah itu, sistem akan memverifikasi ulang dan memastikan rekening aktif agar dana BSU dapat tersalur.
Kondisi keterlambatan juga dapat dipicu oleh validasi lintas instansi—antara BPJS, Kemnaker, dan Kementerian Sosial—untuk menghindari penerima ganda seperti dari PKH, Prakerja, atau BPUM. Oleh karena itu, kena akses batch pencairan bisa bervariasi antar individu.
Masalah rekening menjadi salah satu kendala utama dana BSU 2025 tidak masuk meski status telah lolos verifikasi. Jika kamu belum menerima, pastikan rekening masih aktif, datamu sesuai, dan telah diperbarui melalui portal resmi atau aplikasi JMO.
Pantau juga secara rutin statusmu untuk melihat kapan opsi "update rekening" muncul. Dengan langkah tepat, BSU Rp600.000mu bisa segera cair tanpa hambatan.