JATIMTIMES - Pembasahan di gudang pabrik kertas CV. Kurnia Jaya masih terus berlanjut hingga Minggu (18/9/2022) siang. Hal tersebut lantaran kebakaran pabrik yang berada di Wagir dan Dau ini masih belum dinyatakan jinak seutuhnya.
Tidak adanya sumber air atau hidran menjadi hal penting yang bakal dievaluasi dalam peristiwa tersebut. Sebab, tidak adanya hidran dinilai menjadi kendala dalam upaya pemadaman sejak terbakar pada Jumat (16/9/2022).
Baca Juga : Gubernur Khofifah Salurkan Program Perlindungan Sosial Bagi Warga Terdampak Inflasi dan Kenaikan BBMÂ
Alhasil, sejak pemadaman hingga pembasahan pada Minggu (18/9/2022), personel pemadam kebakaran (damkar) yang bertugas cukup terkuras tenaganya karena harus mengambil air dari jarak yang cukup jauh. Mereka juga harus bergantian shift untuk melakukannya.
"Nanti ke depan pabrik harus punya hidran. Sehingga kalau terjadi kebakaran begini, ada antisipasi cepat ditangani dan tidak melebar," ujar Bupati Malang HM Sanusi saat meninjau pabrik CV Kurnia Jaya, Minggu (18/9/2022) siang.
Menurut perkiraannya, pembasahan berlangsung hingga tiga hari ke depan untuk memastikan aman. Selain itu, yang menjadi evaluasi adalah terkait kondisi akses jalan, yang menurutnya perlu perbaikan.
"Kedua akses jalan ini nanti bisa diperbaiki agar pemadam bisa masuk mengantisipasi kejadian.
Pemkab sendiri membantu pemadaman. Sekitar tiga hari lagi baru bisa. Sisa kertas terbakar juga butuh alat berat untuk membawa keluar," imbuh Sanusi.
Hingga saat ini, di lokasi kebakaran masih terlihat kepulan asap di tumpukan puing-puing bekas terbakar. Petugas juga masih terus melakukan pembasahan. Bahkan juga dioperasikan alat berat untuk memindahkan dan melokalisasi sisa bahan kertas yang terbakar.
Baca Juga : Mulai Besok Autoshow Hybrid BCA KCU Malang Hadir di Jalan Jendral Basuki Rahmat
Proses tersebut dilakukan agar dapat memastikan sisa kertas ikut terkena proses pembasahan. Delapan unit armada damkar Kabupaten Malang disiagakan untuk menyuplai air dan melakukan pembasahan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pabrik yang dibangun sejak 2005 itu terbakar hebat di enam gudang utama. Sekitar 50 persen area pabrik nyaris ludes dilalap si jago merah dalam peristiwa tersebut.