JATIMTIMES – Warga dusun Sidomakmur Desa Gucialit Lumajang mulai merasakan sulitnya air bersih. Baik untuk kebutuhan air minum, maupun untuk keperluan mandi dan cuci pakaian. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, warga setempat harus membeli air yang harganya lumayan mahal.
Menurut Wandi, salah seorang warga di Dusun Sidomakmur Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Lumajang, untuk satu truk tangki air bersih dia harus merogoh kantong antara Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu.
Baca Juga : Keren, Pemdes Kendalbulur Bersama Warga Deklarasikan Belanja ke Warung dan Toko Tetangga
“Kalau membeli satu truk tangki biasanya cukup untuk 10 hari sampai 15 hari. Itupun harus agak berhemat pemakaiannya, karena kebutuhannya banyak, mulai dari air minum, mandi dan mencuci dan kebutuhan ternak sapi,” kata Wandi.
Dengan harga tersebut, dalam satu bulan warga setempat harus mengeluarkan uang sampai Rp 250 ribu perbulan, guna memenuhi kebutuhan air bersih.
Wandi juga mengatakan, sebenarnya selama ini sudah ada pipa salur air bersih ke kampungnya, namun karena debit air sumber menurun, selama empat bulan terakhir ini air jarang bisa sampai ke rumahnya. Maka jalan satu-satunya adalah membeli air kepada pihak ketiga penyedia air bersih yang langsung diantar ke rumahnya dengan menggunakan truk tangki.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sumandiyah, warga lainya, yang juga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangganya.
Sementara itu BPBD Lumajang sudah mulai mengirim air bersih ke beberapa desa di Lumajang, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang mengalami krisis air.
Baca Juga : Kendaraan Listrik Meledak dan Terbakar, Peneliti Beber Cara Memadamkannya
Dani salah seorang petugas lapangan pengiriman air bersih mengatakan, pengiriman air bersih ini tergantung dengan permintaan dari pihak pemerintahan desa yang membutuhkan suplai air bersih.
"Untuk hari ini kita ditugaskan mendroping air bersih ke desa Gucialit dan Desa Wonokerto. Semunya untuk hari ini kita mengirim untuk enam titik di Kecamatan Gucialit,” kata Dani.
Dani juga mengatakan, untuk satu kirim satu truk tangki bisa membawa 5 ribu liter air. Jika tandonnya hanya berkapasitas 2.500 liter, biasanya sebagian air langsung diambil oleh warga menggunakan jerigen atau wadah air lainnya.