JATIMTIMES - Kendaraan bertenaga listrik saat ini sedang naik daun. Apalagi di tengah naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini, kendaraan listrik semakin banyak dibicarakan masyarakat. Bahkan sejumlah pihak menyebut bahwa kendaraan listrik dinilai bisa menjadi salah satu alternatif di tengah naiknya harga BBM.
Kendati sebagian menganggapnya sebagai alternatif, masyarakat dinilai harus tetap waspada. Sebab, penggunaan yang tidak tepat kemungkinan malah bisa mendatangkan masalah atau musibah yang tidak diinginkan.
Baca Juga : Mobil Mentan RI Yasin Limpo Kecelakaan di Tol Jombang
Baterai menjadi komponen utama kendaraan listrik dan bisa disebut menjadi bagian yang paling krusial. Selain relatif mahal, minimnya penyedia juga menjadi alasan sejumlah orang untuk beralih menggunakan kendaraan bertenaga listrik.
Apalagi, untuk baterai jenis lithium yang paling banyak ditemui, sebagian orang masih meragukannya karena disebut mudah meledak. Hal ini dikarenakan baterai lithium sebagai penyimpan energi jauh lebih padat dalam menyimpan energi dibanding baterai lead acid.
Namun, beredar video di WhatsApp grup detik-detik meledaknya sebuah sepeda listrik saat sedang di-charge. Tanpa ada pertanda apa pun, baterai yang terpasang di sepeda itu tiba-tiba saja meledak. Hal itu membuat pemilik menjadi panik.
Alih-alih ingin segera padam dengan menyiram air, kondisi baterai lithium yang meledak dan terbakar tersebut malah semakin parah. Bahkan juga terbakar semakin hebat dengan diikuti ledakan berikutnya.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan baterai pada kendaraan listrik menjadi cepat terbakar. Hal tersebut bisa dipengaruhi segi desain hingga saat tahap produksi yang tidak sempurna.
"Kenapa sih baterai bisa meledak? Tentu karena panas. Nah mungkin di dalam baterai tersebut ada komponen yang kurang sempurna. Semisal sel di gap fillernya tidak bagus sehingga jadi tidak bersentuhan, atau sistem coolant fluid-nya tidak berfungsi dengan baik yang mana berfungsi untuk mendinginkan suhu. Alhasil performa baterai juga menjadi tidak akan bagus," ungkap Riswan Sipayung selaku president director PT Dow Indonesia.
Pemilihan bahan baku juga dapat memengaruhi kualitas baterai untuk kendaraan listrik. Pemilihan bahan baku yang baik dan berkualitas tinggi dapat mengurangi risiko kebakaran yang ditimbulkan dari baterai.
Baca Juga : Havana Park, Hunian Impian dan Berkelas di Era Milenial
Tak hanya dipengaruhi oleh bahan baku saja, namun segi desain juga dapat mempengaruhi komponen baterai di kendaraan listrik. Desain yang dibuat tak sesuai dapat memicu kebakaran pada mobil listrik yang berasal dari baterai.
Sementara itu, peneliti Senior Badan Teknologi Nuklir Indonesia (Batan) Evvy Kartini mengatakan, baterai memiliki sifat yang berbeda dengan bensin. Baterai dirancang untuk menyimpan energi sehingga perlakuan saat terbakar berbeda.
"Baterai adalah media penyimpanan energi. Jadi, untuk mematikan, baterai harus di-charge atau dikosongkan. Jadi kalau dalam keadaan satu baterai terbakar itu seperti petasan karena masih ada energi misalkan harus di-discharge dulu," ujarnya.
Dengan analogi seperti petasan, maka saat kendaraan listrik terbakar karena baterai meledak. Cara memadamkannya tidak cukup memakai air, tapi memakai pasir.
"Tindakan utama saat baterai terbakar, jangan disiram air, nanti akan menambahkan reaksi. Kalau menurut saya pakai medium seperti pasir," imbuhnya.