JATIMTIMES - Upaya peningkatan produktivitas tebu di Kabupaten Malang menemui tantangan dan hambatan. Masalah itu tak lain perluasan lahan.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Kholida Masruroh, perluasan lahan terbilang cukup sulit.
Baca Juga : Haul ke-5 Gus Lukman Al-Karim, Wali Kota Malang Sutiaji: Orang yang Ikhlas dan Motivator Andal
Bahkan, Kholida mengatakan, dapat mencapai 1.000 hektare per tahun saja dinilai cukup sulit untuk dilakukan. Dari pantauannya, hal tersebut lantaran adanya masalah geografi dengan perkembangan industri jenis lain yang cukup masif.
Di sisi lain, pemerintah pusat tengah berupaya menggenjot produktifvias tebu di Jawa Timur, tidak terkecuali di Kabupaten Malang. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mencapai target swasembada gula nasional pada 2025 mendatang.
Namun sayang, sulitnya perluasan lahan yang makin terbatas dinilai menjadi hambatan. Padahal, Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah penghasil tebu terbesar di Jawa Timur.
"Untuk menambah lahan atau perluasan sendiri sudah sangat sulit. Karena semua sudah dipetakan. Untuk perluasan sudah terbentur nanti dengan pembangunan dan pertanian lain," ujar Kholida.
Namun demikian, ada beberapa usaha yang kemungkinan dapat dilakukan untuk mengatasi sulitnya perluasan lahan. Salah satunya yakni dengan meningkatkan kualitas kebun dengan memunculkan varietas baru.
Hal tersebut artinya, dalam suatu luasan lahan yang sama, setidaknya bisa menghasilkan hasil panen yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Tujuannya, tidak menutup kemungkinan agar ada peningkatan produktivitas hasil panen tebu.
"Yang bisa dilakukan penataan varietas, supaya petani menanam tebu unggul sehingga bisa meningkatkan produktivitas," imbuh Kholida.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 10 September 2022, Sambil Menangis Reyna Peluk Aldebaran
Kendati dari sisi perluasan lahan terbilang cukup menjadi hambatan, setidaknya hasil produksi tebu di Kabupaten Malang sudah bisa memenuhi kebutuhan produksi gula di dua pabrik besar. Yakni Pabrik Gula (PG) Kebonagung di Pakisaji dan PG Krebet di Bululawang.
"Luasan tebu di Kabupaten Malang bisa memenuhi bahan baku di dua PG Kabupaten Malang. Sehingga untuk menambah sebenarnya belum mendesak. Yang harus kita lakukan adalah peningkatan kualitas," terang Kholida.
Selain itu, dua PG besar di Kabupaten Malang tersebut masing-masing juga punya upaya untuk bisa meningkatkan produksi. Keduanya sama punya varitas yang dibilang unggulan untuk meningkatkan produktivitas.
"Di Kabupaten Malang melalui PG Kebonagung yang bekerja sama dgn P3GI bisa menghasilkan bibit unggul. Hal ini juga sebagai upaya utk meningkatkan produksi. Di PG krebet ada varietas Pringu 1201, produksi dan randemen tinggi, sedang dalam proses sertifikasi," pungkas Kholida.