free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Menjanjikan, Ini 5 Titik Budidaya Ikan Air Tawar dan Air Payau di Kabupaten Malang

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

10 - Jul - 2022, 01:25

Placeholder
Aktifitas di wisata belanja ikan air tawar di Bureng, Gondanglegi. (Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - Selain memiliki potensi dari tangkapan ikan laut, hasil budidaya ikan air tawar dan ikan air payau di Kabupaten Malang ternyata juga cukup menjanjikan. Hingga saat ini, setidaknya ada 5 titik budidaya ikan air tawar yang terus dikembangkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Malang. 

Kelima titik tersebut yakni di Pasar Bureng Kecamatan Gondanglegi, Desa Pandanajeng Kecamatan Tumpang, Desa Bangelan Kecamatan Wonosari, Boon Pring Desa Sanankerto Kecamatan Turen dan di kawasan Wisata Dempok Kecamatan Pagak. 

Baca Juga : Bapenda Kabupaten Malang Instruksikan UPT  Pantau Ketat Potensi Pajak

Dari lima titik tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang, Victor Sembiring mengatakan pihaknya juga memberikan pendampingan yang spesifik di masing-masing titik. 

"Kalau di (desa) Pandanajeng itu kan sudah dikenal jadi sentranya mlijo (penjual) sayur. Kami koordinasi dengan Pemdes setempat, bahwa potensi tersebut harus diintegrasikan dengan program desa. Bisa dengan olahannya, atau kabarnya sekarang sedang akan membuat sentra kulinernya," ujar Victor. 

Berdasarkan catatan Dinas Perikanan Kabupaten Malang, pada tahun 2021 lalu, total produksi ikan air tawar di Kabupaten Malang mencapai 10.066 ton. Produksi paling banyak adalah ikan lele yang mencapai 5.530 ton. Disusul ikan nila yang mencapai 4.502 ton. Sementara sisanya ada ikan gurame, ikan mas dan beberapa ikan lainnya. 

Sementara untuk ikan air payau, pada tahun 2021 lalu, produksinya mencapai 1.527 ton. Yang mendominasi adalah udang vanamei yang mencapai 1.526 ton. Sisanya sebanyak 1,20 ton adalah produksi ikan bandeng. Produksi dari ikan air tawar dan air payau tersebut, nilainya mencapai Rp 288.234.160.

Baca Juga : Pansus DPRD Banyuwangi dan Eksekutif Rakor Hasil Fasilitasi terhadap Raperda Pencabutan Perda No. 7 Tahun 2010

Sementara itu, Victor berharap bahwa potensi-potensi yang mendapat pendampingan dari Dinas Perikanan tersebut bisa ditangkap oleh pemangku di setiap wilayah. Sehingga, bisa diintegrasikan dengan program-program lain. Tujuannya, agar ekonomi yang berkembang di setiap wilayah bisa lebih maksimal. 

"Contohnya di Pasar Bureng, di sana sudah kami dukung, ada meja stainless panjang. Seharusnya bisa diintegrasikan dengan program desa. Misalnya seperti di Boonpring, itu sebenarnya juga banyak di sana sentra-sentra budidaya ikan air tawar. Kalau untuk di Dempok itu, kita rutin melakukan sampling, karena di sana kan yang banyak keramba jaring apung, dan sasarannya konsumsi. Jadi kita pastikan ikannya tidak ada yang berbahaya dan aman untuk dikonsumsi," pungkas Victor.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri