JATIMTIMES - Sebagai wujud komitmen merealisasikan program Jalan Mantap dan Alus Lamongan (Jamula), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menggenjot pembanguan infrastruktur di tahun 2022.
Pembangunan direncanakan menyasar 41 ruas jalan di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan. Hingga awal Juli 2022, sebagian besar proyek jalan sudah mulai dikebut pekerjaannya.
Baca Juga : Edukasi Pelaku UMKM oleh Alumni LPDP, Wakil Wali Kota Beri Apresiasi Positif
Dari 41 jalan tersebut, ada yang menjadi prioritas pembangunan di antaranya Jalan Raya Sukodadi - Sumberwudi, tepatnya di Desa Pucangro, Kecamatan Kalitengah. Juga termasuk Jalan Raya Laren - Blimbing, Sukodadi - Plembon, Turi - Kiringan, Plaosan - Gendongkulon, dan Soko - Dagang.
Kepala Dinas PU. Bina Marga Kabupaten Lamongan, Sujarwo mengatakan bahwa pekan lalu pengecoran sudah mulai dilakukan di ruas Jalan Laren-Blimbing.
"Untuk Jalan Pucangro atau Sukodadi - Sunberwudi akan mulai dilakukan pengecoran malam ini. Pagi sampai sore ini sudah di-setting untuk alat pancang sheet pile. Pengecoran akan dilakukan sistem setengah jalan, sehingga kendaraan masih bisa lewat bergantian," kata pria asal Desa Tunjungmekar, Kecamatan Kalitengah ini kepada Jatimtimes.com, Senin (4/7/2022).
Mantan Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan ini mengungkapkan, ada 20 ruas jalan yang sudah melalui proses lelang hingga ditentukan nama perusahaan pemenang dan dikeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja).
Namun terdapat 1 ruas yang harus dilakukan retender (tender ulang). Sementara 20 paket lainnya, masih dalam proses lelang tahap 2 yang saat ini memasuki tahap evaluasi dokumen penawaran di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Lamongan.
"Dari 20 ruas yang sudah ber-SPK, ada beberapa ruas yang sudah dimulai pengerjaannya, contohnya di ruas jalan Sukodadi-Plembon. Pengurukan agregat kelas A sudah selesai, termasuk pemadatan dan telah memenuhi. InsyaAllah minggu depan sudah dilakukan pengecoran, " terang mantan Asisten Pemerintahan Pemkab Lamongan ini.
Sujarwo menambahkan, untuk ruas jalan Gendong Kulon Babat, saat ini masuk proses galian untuk pelebaran. Dan ruas jalan Soko - Dagang sudah mulai pengurukan agregat kelas A. Itu juga akan dilakukan di ruas jalan Kiringan-Dibe. Sementara yang lain rata-rata masih melakukan pengedropan material.
Baca Juga : Pembangunan Jalan di Desa Ngadirejo Diduga Menyimpang dari Ketentuan, 4 Bulan Sudah Hancur
Dia meminta, seluruh rekanan atau kontraktor segera menyelesaikan proyek-proyek tersebut, karena manfaatnya sudah ditunggu oleh masyarakat. Mengingat proses-proses yang dilaksanakan sebelumnya sudah memakan banyak waktu.
"Semua upaya-upaya itu sudah kita lakukan. Namun prosesnya kan gak bisa setelah SPK langsung di-drop material. Karena kita juga butuh untuk menguji material, seperti agregat. Jadi sebelum dikirim kita harus mengetahui dulu, apakah kriterianya memenuhi atau tidak. Tentu masyarakat harus bersabar, karena proses ini tidak serta merta bisa langsung selesai. Dan sejak awal kita sudah sampaikan, karena ini menggunakan dana pinjaman. Jadi prosesnya kemarin harus menunggu rekomendasi dari Kemendagri dulu dan MOU dengan Bank Jatim, serta dilakukan proses lelang. Bahkan lelang kemarin waktunya hampir 3 bulan," tegasnya.
Pria yang dikenal smart dan cekatan ini akan terus memantau pengerjaan jalan. Dia ingin seluruh kontraktor tetap mengutamakan kualitas bangunan. Karena pembangunan infrastruktur di Lamongan akan tetap dilanjutkan hingga tahun 2024.
"Dari total 41 ruas jalan di wilayah Kabupaten Lamongan yang dibangun, jika dihitung total panjangnya 44,45 km. Target penyelesaian sebelum akhir tahun," pungkasnya.