JATIMTIMES - Anggota DPRD Jawa Timur MH. Rofiq memberikan materi wawasan kebangsaan kepada masyarakat Kabupaten Lamongan di sebuah cafe di Jalan Kinameng, Sabtu (14/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Rofiq menerangkan tentang kekaguman dunia terhadap ideologi Pancasila yang mampu menyatukan berbagai macam perbedaan suku, budaya, ras dan agama di Indonesia.
Baca Juga : Relawan Gerindra Jatim IX Ikrar Deklarasi Dukungan Pencalonan Prabowo sebagai Capres 2024
Rofiq juga mengungkap tentang pengalamannya memberikan penjelasan tentang Pancasila di Prancis. Bangsa barat tidak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap ideologi Pancasila yang mampu mempersatukan ratusan juta bangsa Indonesia.
"Masyarakat dunia itu kadang heran, hanya dengan 5 sila di dalam Pancasila. Bangsa Indonesia bisa hidup damai dan rukun, meskipun dengan beragam perbedaan," ungkap politisi asal Dapil Lamongan Gresik ini.
Dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kata Rofiq, masyarakat mampu memahami perbedaan dan tidak mudah diadu domba, apalagi hanya karena perbedaan pilihan politik nilai persaudaraan hancur dan menimbulkan permusuhan berkepanjangan.
"Jangan sampai hanya karena perbedaan pilihan politik rasa persatuan hilang, apalagi bermusuhan sampai seumur hidup. Khususnya kalau perbedaan pilihan kepala desa bisa sampai panjang permusuhannya. Ketika memahami Pancasila, kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaan pilihan itu, agar hidup kita terus tenang dan persaudaraan terus terjaga," tegasnya.
Baca Juga : Sempat Tenggelam, Nama Herlina Menyeruak Bakal Pimpin Demokrat Surabaya
Sementara itu, Rosyid Al Atok selaku pemateri ahli membeberkan tentang latar belakang terbentuknya Pancasila yang diilhami oleh kondisi bangsa Indonesia yang majemuk dan beragam.
"Meskipun hanya berisi 5 sila, Pancasila merupakan intisari dari seluruh isi Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. Sehingga kenapa para pendiri bangsa ini bisa bersepakat menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara, meskipun mereka memiliki perbedaan agama, suku, budaya dan rasa. Para pendiri bangsa ingin semua bangsa Indonesia merasa memiliki negeri ini," beber dosen Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Negeri Malang ini.
