JATIMTIMES - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menyebut wabah PMK (penyakit mulut dan kuku) yang menyerang sapi di wilayah Indonesia dapat dikendalikan.
Yasin Limpo juga menyebut, empat wilayah di Jawa Timur sendiri sudah ditetapkan sebagai wilayah KLM (kejadian luar biasa). Pihaknya memastikan PMK tidak menular kepada manusia.
Baca Juga : Dinas Peternakan Imbau Masyarakan Tak Cemaskan Wabah PMK pada Ternak
"Total kasus PMK di Indonesia ada dua ribuan. Terbanyak terjadi di empat daerah Jawa Timur dan dua daerah di Aceh. Dari penanganan awal, wabah ini bisa dikendalikan," ujarnya, saat kunjungan kerja di Gresik, Selasa (10/5/2022).
Pihaknya menyebut, meski terdapat ribuan sapi terkontaminasi PMK, namun yang meninggal tidak banyak. Yakni hanya di bawah tiga persen. Meski demikian, Yasin Limpo meminta pemerintah daerah sigap serta melakukan langkah antisipatif.
Mulai dari pengawasan lalu lintas ternak maupun pemberian vitamin. Kami, pemerintah pusat terus melakukan pemantauan secara berkala.
"Tapi kita gak boleh pede, kami berharap tidak ada pemusnahan. Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah terus bekerja ekstra. Dan para dokter hewan kita turunkan ke wilayah wabah PMK," pungkasnya.
Sementara Pemkab Gresik, bakal mengupayakan bantuan kepada peternak yang sapinya terinfeksi virus. Berdasarkan data terakhir kemarin, terdapat 729 ekor sapi yang terjangkit PMK dan 13 lainnya mati.
Baca Juga : Selama Ramadhan hingga Menjelang Lebaran, Inflasi Kota Kediri Masih Terkendali
"Arahan Pak Menteri ini, nanti akan saya rapat dan koordinasi melibatkan akademisi dari Unair untuk penanganan kasus ini. Juga mengupayakan bantuan dari dana BTT," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Pihaknya juga meminta seluruh jajarannya untuk mendata populasi sapi baik yang sehat maupun dalam kondisi sakit. Supaya pengawasan dapat maksimal.
"Para camat kami minta mendata populasi sapi di wilayahnya. Kami juga meminta kepada masyarakat agar menyikapi wabah ini dengan bijak. Apalagi sampai termakan hoaks dengan menjual sapi dengan harga murah," pungkasnya.