JATIMTIMES - Polres Lumajang bertindak cepat dalam mengantisipasi maraknya maling sapi di Lumajang menjelang lebaran tahun ini. Bahkan Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan setiap malam memimpin langsung operasi pengamanan hingga ke pelosok desa. Terakhir ia memimpin operasi skala besar yang menyasar wilayah Utara Kabupaten Lumajang.
Atas upaya yang dilakukan jajaran Polres Lumajang ini, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengapresiasi langkah Kapolres yang telah tegas menindak maling sapi sehingga bisa menangkap pelaku dan menekan tindak kriminal pencurian sapi di Lumajang.
Baca Juga : Tekan Pencurian Sapi via Kandang Kumpul, Kapolres Lumajang Beri Apresiasi
Untuk mendukung itu semua Bupati Lumajang yang akrab dipanggil dengan sebutan Cak Thoriq ini telah menerbitkan kartu ternak elektronik (E-Nak) sebagai tanda kepemilikan sah ternak yang tercantum dalam kartu tersebut.
“Usaha kita tidak hanya menjaga keamanan tetapi kita minimalisir saat jual beli sapi curian dengan menerbitkan kartu ternak elektronik. Saya dan Pak Kapolres akan mengumpulkan seluruh kepala desa untuk mengidentifikasi semua pemilik sapi sehingga semua sapi di Lumajang teridentifikasi, baik pemilik maupun ciri-ciri sapinya,” tuturnya.
Sementara itu Kapolres Lumajang juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengapresiasi gagasan Bupati melalui dinas terkait untuk mendata semua ternak sapi dan pemiliknya di Lumajang.
“Dengan begitu bisa cepat teridentifiksi siapa pemiliknya dengan melihat dari ciri fisik sapi bahkan foto ternak juga terpampang di kartu ternak elektronik tersebut. kita bisa mengetahui dengan cepat darimana asal sapi karena sudah terkoneksi dengan KTP pemiliknya,” ungkap AKBP Dewa.
Baca Juga : Polemik Pembelian Aset Tanah, Dinkes Tulungagung Akui telah Diperiksa BPK
Dengan E-Nak tersebut menurut Dewa, peternak-peternak yang ada di Kabupaten Lumajang nantinya mudah koordinasi. Pemerintah juga bisa menghitung peredaran dan populasi sapi yang ada di Kabupaten Lumajang.
“Ini upaya atau ikhtiar pemerintah untuk mendukung tugas kami. Memang betul kata Pak Bupati bahwa tidak cukup hanya mengungkap kejadian atau menjaga, karena pelaku punya banyak cara mengelabui petugas. Apalagi kami tidak bisa berada di semua tempat dalam waktu bersamaan,” pungkas Dewa.