JATIMTIMES - Paska-terjadinya kecelakaan bus dengan kereta api di Tulungagung beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Tulungagung mengusulkan adanya pemasangan palang pintu kereta api di beberapa titik.
Usulan Dinas Perhubungan (Dishub) Tulungagung itu dievaluasi oleh Direktorat Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Hasilnya, merekomedasikan untuk dilakukan pemasangan palang kereta api di dua titik, yaitu di Ketanon dan Plosokandang.
Baca Juga : Siang Bolong, Perempuan Asal Gedangsewu Ditangkap Polisi, Ini Kasusnya
“Pada prinsipnya, hasil evaluasi memberikan rekomendasi untuk dilakukan pemasangan palang kereta api di dua titik, yaitu di Ketanon dan Plosokandang,” kata Kepala Dishub Tulungagung Galih Nusantoro di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Galih menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mengusulkan permohonan rekomendasi pemasangan palang kereta api di sebidang tanah di Desa Ketanon dan Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru.
Menindaklanjuti usulan yang disampaikan, akhirnya dirjen keselamatan perkeretaapian Kemenhub menurunkan tim untuk meninjau.
Menurut Galih, jika memungkinkan, akan ada jalur baru yang bisa dilalui, dalam artian bukan membuka jalur yang sudah ditertibkan tahun lalu, melainkan membuat jalur baru.
Sedangkan jalur yang sudah terdaftar menjadi titik perlintasan persimpangan sebidang nantinya oleh Dishub Tulungagung akan diusahakan dipasangi palang kereta api, namun dilakukan secara bertahap.
"Sebenarnya ada 2 opsi terkait perlintasan palang pintu kereta api tanpa penjaga itu. Yaitu tetap dilakukan pemasangan atau penutupan pada ruas jalur tersebut," ungkapnya.
Baca Juga : Antisipasi Kemacetab Lebaran, Buka Tutup Jalur Diberlakukan di Kota Batu
Pemkab Tulungagung, kata Galih, akan tetap mempertimbangkan dan memandang jalur-jalur yang sering digunakan masyarakat untuk melakukan perpindahan barang maupun jasa atau jalur yang selama inj menjadi pendistribusian ekonomi.
Sehingga pemerintah akan tetap membuat skala prioritas jalur-jalur mana saja yang diberi keselamatan. "Pada intinya dengan beberapa alasan tersebut untuk menentukan ruas jalur mana yang menjadi prioritas pemasangan,” ucapnya.
Galih juga mengungkapkan, di wilayah Tulungagung ,mulai dari Kecamatan Rejotangan sampai Ngantru, masih ada 36 titik perlintasan yang belum ada palang perlintasan kereta api, dirinya berjanji secara bertahap titik-titik tersebut menjadi prioritas secara bertahap.