JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto telah resmi melantik direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Adalah mantan Direktur RS Sakinah Mojokerto dr Sulaiman Rosyid yang kini memimpin RSUD milik Pemkot Mojokerto itu.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, pengambilan sumpah dan pelantikan direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo ini berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan serta wawancara akhir hingga terpilihnya dr Sulaiman Rosyid sebagai direktur BLUD RSUD.
Baca Juga : Isi Kekosongan Pimpinan OPD, Bupati Sumenep Lantik 5 Pejabat Tinggi Pratama
"Pemilihan beliau ini pasti ada pertimbangan. Selain hasil asesmen, termasuk rekam jejak, track record juga penting dalam menentukan seseorang untuk menduduki jabatan tertentu," ujarnya saat ditemui usai pelantikan di Kantor Pemkot Mojokerto, Senin (4/4/2022).
Dengan dilantiknya dr Sulaiman Rosyid, maka Pemkot Mojokerto menjadi satu-satunya daerah yang memiliki direktur RSUD Kota Mojokerto yang berlatar belakang tenaga profesional atau berasal dari non-aparatur sipil negara (ASN).
Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini juga menyebutkan bahwa tugas yang menanti direktur BLUD RSUD yang baru ini harus bisa menjalankan bisnis guna memenuhi target PAD (pendapatan asli daerah). Evaluasi pun akan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
"Tugas berat sudah menanti. Butuh inovasi dan kreativitas tinggi untuk menghasilkan pendapatan di tengah meredanya pelayanan covid-19. Karena diakui apa tidak, tingginya perolehan PAD RSUD Kota Mojokerto tahun lalu sebagian besar berasal dari layanan covid-19," ungkapnya.
Ning Ita juga menjelaskan bahwa layanan non-covid-19 di bawah direktur yang baru harus lebih dimaksimalkan. Sehingga semakin menurunnya pandemi covid-19, tidak berdampak juga pada menurunnya PAD dari sektor BLUD RSUD.
Inovasi juga terus didorong oleh Ning Ita kepada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo. Tujuannya agar dapat terus memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat berlandaskan pada core values ASN yang tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 2014.
"Budaya kinerjanya harus berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif, atau biasa disingkat “BerAKHLAK”," tegasnya.
Baca Juga : Buka Suara soal Wacana Tunda Pemilu, DPD Siap Jadi Penghalang Partai yang Akan Ubah Konstitusi
RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo saat ini memiliki 46 dokter spesialis dan 17 dokter umum. Dengan fasilitas alkes yang lengkap, RSUD ini diminta oleh wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini dapat menjadi yang paling unggul di Mojokerto Raya.
Selain itu, Ning Ita ingin mempertahankan reputasi RSUD Kota Mojokerto yang mendapatkan predikat sangat baik terkait pelayanan publik dari Kemenpan RB. Ditambah, RSUD ini juga tercatat sebagai satu-satunya RSUD Tipe B Pendidikan yang ada di Mojokerto Raya.
"Sehingga ini bisa dikembangkan untuk menjadi pusat pendidikan kesehatan. Keunggulan ini bisa dimaksimalkan untuk menambah pendapatan melalui berbagai kerjas ama dengan universitas kedokteran maupun lembaga pendidikan kesehatan lainnya," pungkasnya.
Sekedar informasi, PAD RSUD Kota Mojokerto sepanjang tahun 2021 sangat memuaskan. Dari target yang dibebankan sebesar Rp. 128 miliar, perolehannya sudah melampaui hingga Rp. 175,7 miliar.