free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadan, Kadin Sumenep Minta Warga Tak Panic Buying

Penulis : Syaiful Ramadhani - Editor : A Yahya

30 - Mar - 2022, 22:02

Placeholder
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar (Foto Ist/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Menjelang bulan suci Ramadan tahun ini, kebutuhan bahan pangan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dipastikan aman dan tercukupi.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumenep, Hairul Anwar meminta agar warga tidak Panic Buying atau belanja kebutuhan pokok dalam jumlah berlebihan.

Baca Juga : Hari Bhakti Pemasyarakatan, Putri Indonesia Ayu Maulida Putri Beri Motivasi Warga Binaan Rutan Sumenep

"Kita sudah kordinasi dengan pelaku ekonomi dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), dan Alhamdulillah stok pangan untuk Ramadan dan lebaran cukup," kata Hairul Anwar pada media, Rabu (30/3/2022).

Keseimbangan pasokan dan stok pangan tersebut, kata Hairul, ke depan akan tetap dijaga agar stabil dan mencukupi. Hal itu tentunya melalui kolaborasinya dengan Pemerintah Daerah (Pemda).

"Pemerintah bersama Kadin akan berusaha menjaga stok ini supaya aman, bahkan bukan hanya di Ramadhan dan lebaran. Tapi juga sampai akhir tahun," terang Hairul Anwar.

Kebutuhan pangan lainnya termasuk komoditas daging, Hairul memastikan juga tercukupi dan aman. Meski ketersedian daging yang ada di Kabupaten Sumenep masih mengambil dari luar daerah.

"Kalau daging Insya Allah juga cukup, cuma memang kebanyakan daging kita sebagian ada yang dari import. Iya ini masalah dari sektor distribusi karena mungkin ada kendala dari kenaikan BBM dan lain-lain," jelas Hairul Anwar.

Saat ini yang perlu di antispasi dan dijaga oleh pemerintah, lanjut dia, adalah harga kebutuhan pokok yang nantinya akan sampai pada konsumen.

"Nah ini yang perlu kita jaga, jangan sampai harga pada konsumen itu mahal, supaya daya beli masyarakat itu masih mampu membeli kebutuhan-kebutuhan yang memang tidak bisa disuplay dari pemerintah itu sendiri," tegas Hairul Anwar.

Sementara untuk mendongkrak daya beli konsumen, Direktur Madura Energy itu mengakui jika pemerintah punya cara tersendiri. Salah satunya dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Desa (BLT DD).

Baca Juga : Tagar Lengserkan Jokowi Kembali Viral, Buntut Usulan 3 Periode

"Iya mungkin pemerintah akan segera menyalurkan bantuan seperti BLT dan sebagainya bagi masyarakat menengah kebawah. Ini yang akan dilakukan untuk mendongkrak daya beli," urai Hairul Anwar.

Namun demikian, pihaknya masih menaruh rasa khawatir dengan distribusi kebutuhan pokok yang ada di wilayah kepulauan, karena dengan tingginya harga distribusi ke kepulauan juga akan berdampak pada konsumen.

"Karena sebelum terjadi seperti ini, disparitas harga antara daratan dan kepulauan Sumenep ini sangat tinggi sekali. Contohnya, kalau harga barang di daratan Rp 1.000, di kepulauan bisa Rp 1.400 bahkan sampai Rp 1.600 kan gitu," sebut Hairul Anwar.

Untuk menjaga disparitas harga antara daratan dan kepulauan ini, pemerintah diminta mencari solusi. Misalnya pemerintah mensubsidi angkutan barangnya.

"Pemerintah kita ini kan punya kapal angkutan barang, nah bisa dipakai itu. Tapi, yang dipikirkan lagi bagaimana dengan kemampuan pemerintah kabupaten untuk mensubsidi. Ini yang menjadi masalah juga," tukas Hairul Anwar.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syaiful Ramadhani

Editor

A Yahya