JATIMTIMES - Berupaya tingkatkan Pendapatan Asli Daerah, Komisi II DPRD Trenggalek panggil beberapa Organisasi Perangkat Daerah mitra. Ada dua OPD yang diundang kali ini, pertama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Trenggalek dan kedua Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Komidag).
Seperti yang dijelaskan oleh Mugianto selaku ketua Komisi II DPRD Trenggalek bahwa pemanggilan kedua OPD ini untuk mengklarifikasi besaran target yang dipatok pada tahun 2022 ini. Menurutnya, adanya evaluasi sangat dibutuhkan, mengingat PAD Trenggalek yang masih minim.
Baca Juga : Jadikan Desa Junrejo Agrowisata Budidaya Klengkeng, Luncurkan Satu Rumah Satu Pohon Klengkeng
"Dalam rapat kali ini lebih menitik beratkan pada rapat yang bersifat koordinatif. Karena kami ingin tahu apa saja yang jadi kendala OPD dilapangan, sehingga PAD kita belum mencapai target ditahun kemarin," tutur Mugianto, Kamis (17/3/2022).
Dalam hal ini, Mugianto menyoroti minimnya Pendapat dari DKP Trenggalek. Seperti halnya pengelolaan aset yang di swakelolakan dengan swasta. Menurut Mugianto, perlu ada peninjauan kembali, pasalnya besaran pendapatan dirasa masih minim.
"Contohnya saja seperti Cool Storage yang ada di kawasan Prigi. Dalam satu tahun, aset milik DKP tersebut hanya bisa sumbang PAD 15 juta. Besaran sekian ini kami rasa cukup kecil bila dibanding dengan fasilitas yang kita berikan," ungkapnya.
Menurut Mugianto, perlu dilakukan peninjauan kerja sama ulang. Pasalnya jika dilihat masih sangat memungkinkan jika dilihat dari besaran angka yang diberikan. Selain itu, di DKP juga ada beberapa alat berat yang sekiranya bisa disewakan.
"Jika melihat peluang dan besarnya kapasitas Cool Storage yang kita miliki, paling tidak seharusnya mereka bisa beri ke kita di angka 25 sampai 30 juta. Apa lagi satu Cool Storage bisa menampung 9 ton ikan, tentunya bisa lebih banyak," tegasnya.
Baca Juga : Migor Langka, Ini Saran Dewan untuk Pemkab Malang
Sedangkan pada Dinas Komidag target pendapatan di tahun 2021 masih mencapai Rp 2,4 miliar sekarang target tersebut telah dinaikkan Rp 6 miliar atau sekitar 200 persen. Kenaikan itu menyusul pasar yang sudah mulai beroperasi dan terus di didorong dari berbagai sektor.
"Sementara untuk Komidag, kami hanya berharap target yang ditentukan sebesar 6,5 miliar itu bisa terwujud. Mengingat target PAD tahun kemarin yang berjumlah 2,4 miliar bisa di gapai," pungkasnya.