JATIMTIMES - Jika Pemkot Batu menggeliatkan program satu nama satu pohon, kali ini Pemerintah Desa Junrejo lebih fokus pada penanaman pohon kelengkeng. Dengan programnya ‘Satu Rumah, Satu Pohon Kelengkeng’.
Program ini dicanangkan karena ingin mengembalikan kepopuleran buah kelengkeng di sana. Langkah awal memulai program tersebut, dengan menanam bibit kelengkeng di tanah kas desa (TKD) Pemdes Junrejo seluas 2,7 hektare.
Baca Juga : Mega Proyek Kereta Gantung di Akhir Kepempinan Dewanti Rumpoko Belum Bisa Direalisasikan
Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan mengatakan, telah mendatangkan 1.500 bibit pohon kelengkeng varietas itok terbaik yang dibudidayakan petani bersertifikasi dari Magelang. Selain itu varietas yang akan dibudidayakan yakni kateki sebanyak 200 bibit hibah dari Balitjestro Kota Batu.
“Varietas kateki dan itok ini memiliki keunggulan cepat berbuah, hanya dalam kurun waktu 3 bulan,” ucap Faisal. Dari segi rasa manis serta tidak membutuhkan lahan luas karena batangnya tidak terlalu besar.
Kemudian bibit kelengkeng yang ditanam di area TKD seiring dengan pembangunan rest area Desa Junrejo, nantinya akan dikonsep sebagai miniatur wisata petik kelengkeng. Dengan demikian agar bisa berdampak pada peningkatan PADes.
Harapan Faisal tidak hanya itu saja, dengan budidaya klengkeng di setiap rumah itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Junrejo.
Baca Juga : Kunjungi Desa Wisata, Wabup Trenggalek Ajak Pengelola Gali Potensi Desanya Sendiri
“Harapannya nanti tiga tahun mendatang pohon-pohon kelengkeng tumbuh subur di halaman rumah masing-masing warga,” harap Faisal.
Di sisi lain Faisal ingin menjadikan Desa Junrejo sebagai agrowisata budidaya kelengkeng. Sehingga ada karakteristik untuk memunculkan ikon desa.