JATIMTIMES - Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Desa Tamansari menunjukkan progres yang positif dan cukup menggembirakan meskipun jumlahnya masih jauh dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi. Tetapi progres kunjungan dari wisatawan luar daerah mulai muncul.
Menurut Rizal Sahputra, Kepala Desa (Kades) Tamansari, pihaknya mengandalkan dua destinasi wisata populer untuk menarik wisatawan datang ke desanya yaitu Kawah Ijen dan Sendang Seruni.
Baca Juga : Departemen Ilmu Komunikasi Fisip UB Luncurkan Branding Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan
Sedangkan untuk Taman Gandrung Terakota masih melakukan beberapa penyesuaian terkait sitem dan paket wisata yang mereka tawarkan kepada pengunjung yang dalam satu bulan rata-rata sekitar 12 ribu wisatawan.
“Kalau sebelumnya menjual tiket masuk, sekarang Terakota berubah menjadi quality tourism yang menawarkan paket satu kesatuan baik dalam atraksi dan paket makan siang. Saat ini kami komunikasi dan koordinasi dengan pengelola Terakota agar semuanya menjadi lebih baik,” jelas Rizal di ruang kerjanya pada Selasa (15/03/2022).
Sedangkan untuk wisata kuliner di Desa Tamansari sejauh ini masing-masing memiliki pangsa pasar sendiri. Apabila standar harga digunakan untuk pukul rata pada semua penjaja kuliner tentunya tidak bisa karena ada beberapa klasifikasi penjual kuliner.
Ada warung yang membuka usaha di pinggir jalan atau masyarakat yang membuka warung harganya tentu berbeda dengan pengusaha resto dan cafe. Hal tersebut justru menjadi keseimbangan di masyarakat.
”Pengusaha yang menggunakan modal besar memiliki pangsa pasar sendiri. Masyarakat ketika membuka kuliner juga mempunyai pangsa pasar sendiri. Yang jelas wisata kuliner adalah menyangkut rasa, konsumen bisa memilah dan memilih sesuai dengan selera dan pangsa mereka termasuk sesuai dengan suasana yanga ada di kuliner tersebut,” tambah Rizal.
Dalam upaya menumbuhkan sektor pariwisata, sesuai dengan instruksi pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, masyarakat Desa Tamansari Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi terus berupaya meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat khususnya pelaku pariwisata dalam hal protokol kesehatan.
Baca Juga : 40 Kades Menandatangani Kerja Sama dengan Bank Mandiri
Menurut Rizal, Desa Tamansari juga sudah mendaftarkan produk wisata baik home stay, destinasi pariwisata dan produk wisata lain di CHSE yang merupakan program Kemenparekraf yang berupa penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
“Intinya kami menyesaikan dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang ditetapkan oleh pemerintah dalam kebiasaan berwisata, kebersihan, kesehatan, keamanan dan kebersihan serta kelestarian lingkungan tempat wisata,” imbuh Alumni Universitas Brawijaya Malang itu.
Dia menambahkan tidak semua pengunjung memiliki kesadaran kebersihan dan kesehatan lingkungan. Untuk itu pihaknya berupaya mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kesadaran sebagai penyedia jasa pariwisata untuk menyesuaikan dengan karakter pengunjung dan berupaya mengedukasi mereka terkait pentingnya kesadaran akan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan.