JATIMTIMES - Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya meluncurkan branding baru, Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan. Branding tersebut berdasarkan hasil riset yang dilakukan Fisip UB bekerjasama dengan Indopol dan juga Nava+.
Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB Reza Safitri menjelaskan, hal ini merupakan salah satu bentuk implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Terdapat dua program yang dijalankan dalam hal ini, yakni riset terkait perilaku pariwisata saat Covid-19 dilakukan oleh Indopol. Sementara itu, Nava+ melakukan pendampingan pengelolaan dan pengembangan pariwisata.
"Untuk mahasiswa yang terlibat ada 12 mahasiswa dari Ilmu Komunikasi. Tentunya ini untuk meningkatkan kemanfaatan dan menyelaraskan pengembangan ilmu dari teknologi di perguruan tinggi. Sehingga, selaras dengan pemenuhan kebutuhan, pemecahan permasalahan dunia usaha, dunia industri serta masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga : Lakukan Safari Politik di Jember, Zulhas Resmikan Jembatan Gantung Senilai 2,5 M
Sementara itu, Ignasius Seno, salah satu mahasiswa Ilmu Komunikasi UB menyampaikan, jika sebelumnya riset dilakukan tentang lokasi wisata di Malang Raya. Hasil dari riset dengan 176 responden, hanya sedikit yang mengetahui keberadaan Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Mayoritas responden atau sekitar 56,8 persen (71 responden) lebih tahu tentang kampung warna-warni. 18,4 persen (23 responden) mengetahui Kampoeng Heritage Kajoetangan, 47,2 persen (59 responden) mengetahui Jatim Park, 22,4 persen (28 responden) mengetahui Batu dan 16,8 persen (21 responden) mengetahui BNS.
Untuk itu, mendukung dalam upaya mengangkat Kampoeng Heritage Kajoetangan, tim dari UB melakukan langkah dengan membuat branding Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan dengan sebuah website guna lebih memperkenalkan Kampoeng Heritage Kajoetangan. Selain itu, branding lainnya adalah dengan menggelar beberapa event untuk semakin mengenalkan lokasi tersebut.
"Kita juga gelar lomba video kreatif serta memproduksi brand book. Semua tentang Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan," tuturnya.
Sementara itu, Mila perwakilan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampoeng Heritage Kajoetangan menyambut baik langkah branding tersebut. Pihaknya berharap adanya branding retropolitan di kampung kayutangan berdampak positif terhadap kemajuan wisata kota Malang, khususnya Kampoeng Heritage Kajoetangan.
Baca Juga : Targetkan APE Naik Level, Pemkot Kediri Gelar Bimtek PPRG
“Hal hal yang sudah dicanangkan di destination branding ini harapannya semoga berjalan dengan baik dan membawa keberkahan," pungkasnya.