JATIMTIMES - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengumumkan perpanjangan masa penutupan jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur. Penutupan ini didasarkan pada pengumuman Nomor: PG. 2/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025 tentang penutupan sementara kegiatan pendakian Semeru yang dirilis pada Jumat (17/1/2025).
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan bahwa sebelumnya jalur pendakian Gunung Semeru direncanakan ditutup sementara hanya hingga 19 Januari 2025. Namun, setelah melakukan koordinasi lebih lanjut, jadwal tersebut diperpanjang.
"Mencermati kondisi cuaca dan dengan mempertimbangkan himbauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terkait cuaca ekstrem selama bulan Januari tahun 2025, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan memperpanjang penutupan Pendakian Gunung Semeru hingga 8 Februari 2025," ungkap Rudijanta.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk hasil diskusi dengan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, serta kondisi cuaca ekstrem yang melanda kawasan Gunung Semeru pada awal tahun.
"Menteri kehutanan Republik Indonesia mengimbau kepada seluruh calon pengunjung untuk mematuhi keputusan ini dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal," jelas Rudijanta.
Langkah ini juga merupakan bentuk antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan selama aktivitas pendakian. Rudijanta juga menambahkan bahwa keselamatan pengunjung menjadi prioritas.
Sebelumnya, jalur pendakian Gunung Semeru hingga Ranu Kumbolo sempat dibuka kembali pada periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Pembukaan jalur tersebut dilakukan setelah adanya peninjauan langsung oleh Menteri Kehutanan serta Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem pada 23 Desember 2024.
Keputusan untuk membuka jalur pendakian saat itu juga didasarkan pada hasil koordinasi dengan instansi terkait. Selain itu, harga tiket pendakian telah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Jalur pendakian Gunung Semeru sampai Ranu Kumbolo resmi dibuka kembali,” ujar Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, pada Kamis, 26 Desember 2024.
Namun, pembukaan tersebut hanya berlangsung sepekan. Cuaca ekstrem dan potensi bahaya yang meningkat di awal tahun 2025 membuat pihak TNBTS untuk kembali menutup jalur pendakian demi keamanan para pendaki.
"Rindu dengan Ranu Kumbolo lagi-lagi harus tertunda kembali untuk sementara waktu ya #sahabatmentaritengger. Untuk saat ini, mari bersama-sama kita doakan agar kondisi cuaca lekas membaik dan sahabat tetap memprioritaskan keselamatan dan menaati seluruh ketentuan & peraturan yang berlaku," pungkas @bbtnbromotenggersemeru.