JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menggelontorkan anggaran yang cukup besar untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Yakni jumlahnya kurang lebih sekitar Rp 380 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 213 miliar diantaranya dialokasikan untuk program infrastruktur.
Sementara itu, alokasi tersebut bersumber dari hasil refocusing Dana Alokasi Umum (DAU), dana transfer daerah serta dana bagi hasil. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang Tomie Herawanto.
Baca Juga : Dinsos Kota Malang Segera Wujudkan Ponpes Ramah Anak
Dari jumlah tersebut, senilai Rp 213 miliar di antaranya untuk infrastruktur. Tomie Herawanto juga menyampaikan, alokasi dana itu digadang-gadang mampu untuk Pemulihan Ekonomi Nasional dampak pandemi Covid-19.
Di mana, dengan anggaran sebesar itu serta dengan berbagai program yang ada di dalamnya, maka diproyeksikan benar-benar bisa sebagai pemulihan ekonomi dampak Covid-19.
"Didasari Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang pengalokasian Pemulihan Ekonomi Nasional difokuskan dulu dari APBD yang ada. Pertama khusus DAU diambil delapan persen, " ujar Tomie.
Tomie merinci, berdasarkan aturan yang tertuang di dalam PMK, program PEN tersebut dibagi dalam beberapa hal. Yakni perlindungan sosial, dukungan ekonomi dan infrastruktur.
Sedangkan jumlahnya masing-masing yakni sebesar Rp 63,2 miliar untuk perlindungan sosial bagi 8 organisasi perangkat daerah (OPD), Rp 42 miliar untuk program dukungan ekonomi dan Rp 213 miliar diperuntukan bagi infrastruktur.
"Infrastruktur ada di dalam PEN tadi itu, polanya pada PEN Infrastruktur ini lebih padat karya. Tidak harus kontraktual dengan pihak ketiga," imbuh Tomie.
Baca Juga : Optimis Perolehan Retribusi Penuhi Target, Dishub Perkirakan Ada Titik Parkir Baru Muncul
Untuk itu, di dalam program-program tersebut, diupayakan agar dapat mengutamakan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaannya. Terutama di program infrastruktur, baik itu jalan, jembatan, drainase dan juga sejumlah pekerjaan fisik lainnya.
Tomie menegaskan, padat karya tersebut diutamakan agar perputaran ekonomi bisa muncul di lingkungan Kabupaten Malang. Terutama agar secara nyata dapat membantu memulihkan ekonomi masyarakag yang terdampak pandemi Covid-19.
"Dengan PEN Infrastruktur ini harapannya uang berputar di masyarakat, tapi boleh juga dikontraktual, bisa memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat Kabupaten Malang," pungkas Tomie.