JATIMTIMES - Proses lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso terus berjalan. Pada tahap tes administrasi, keluar 11 yang dinyatakan lolos.
Selain dari ada kandidat dari Bondowoso, kandidat Sekda dari luar Kabupaten turut meramaikan sengitnya perebutan kursi Seksa. Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kabupaten Lumajang dan Situbondo turut berkompetisi.
Baca Juga : Opsi Akses Jalan Menuju Bandara Dhoho Kediri, Jalan PB Sudirman Akan Dilebarkan
Berdasarkan surat pengumuman panitia seleksi (Pansel) Calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, nomor 821.2/8/PANSEL-SEKDA/BWS/II/2022, Pansel menetapkan 11 nama yang dinyatakan lulus verifikasi administrasi. Berikut daftarnya:
1. Sholikin, pembina utama muda IV/c, saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPRD Bondowoso;
2. Bambang Soekwanto, pembina utama muda IV/c, jabatan sekarang Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang;
3. Fathor Rakhman, pembina utama muda IV/c, jabatan sekarang Kepala Badan Kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Kabupaten Situbondo;
4. Sigit Purnomo, pembina utama muda IV/c, jabatan saat ini Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bondowoso;
5. Haeriah Yuliati, pembina utama muda IV/c, saat ini menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bondowoso;
6. Muhammad Asnawi Sabil, pembina tingkat I IV/b, saat ini Kepala Badan Kepegawaian Daerah Bondowoso;
7. Hari Cahyono, pembina tingkat I IV/b, saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bondowoso;
8. Mulyadi, pembina tingkat I IV/b, jabatan saat ini sebagai Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bondowoso;
9. Nunung Setianingsih, Pembina utama muda IV/c, saat ini sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bondowoso;
10. Ahmad, pangkat pembina tingkat I, golongan IV/b, saat ini sebagai Inspektur Kabupaten Bondowoso;
11. dan Agung Tri Handono, pembina utama muda IV/c, saat ini sebagai staf ahli bidang pemerintahan hukum dan politik Kabupaten Bondowoso.
Posisi Sekda di Bondowoso sendiri terbilang cukup menggiurkan. Pasalnya, bisa jadi Sekda terpilih ini menjadi Pj Bupati pada sekitar akhir 2023.
Meskipun sebenarnya belum pasti yang akan ditunjuk sebagai Pj Bupati adalah Sekda. Mengingat penunjukan menjadi kewenangan Gubernur.
Ketua Komisioner KPU Bondowoso, Junaidi, membenarkan, jabatan Bupati Salwa Arifin dan Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat hanya hingga sekitar September 2023.
Sementara, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah serentak akan berlangsung pada sekitar November 2024.
Baca Juga : Unisma Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Ada 4 Jalur Pendaftaran, Simak Infonya Ini
Artinya, masih ada waktu sekitar 14 bulan, posisi bupati di Bondowoso akan dijabat oleh Pj. Bupati.
"Pilkada itu bulan November 2024," katanya dikonfirmasi pada Selasa (22/2/2022).
Ia menerangkan berdasarkan aturan nantinya yang memiliki kewenangan untuk penunjukan Pj adalah Gubernur. "(Penunjukan Pj. Bupati-red) kalau birokrasi itu pasti dari unsur ASN," ungkapnya.
Disinggung terkait posisi Sekda menjelang Pilkada serentak, Indah Wahyuni, Ketua Pansel jabatan Sekretaris Daerah, memastikan bahwa pihaknya tak akan menerima lobi. Bahkan, pihaknya telah mulai mengurangi bertemu dengan siapa pun.
"Kita juga sudah komitmen bekerja sesuai aturan, dan tidak bisa untuk dilobi sana sini. Dan kita juga sudah mengurangi untuk bertemu sana sini," tuturnya dikonfirmasi Selasa (22/2/2022).
Di lain sisi, pihaknya memastikan akan bekerja secara profesional, menerapkan proses lelang jabatan sesuai dengan tahapan dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
"Saya kira Pansel ini secara kapasitas dan kredibilitas boleh bisa dikatakan sangat kompeten, kan ada kami, selaku, terus juga ada Kanreg, ada tiga akademisi. Saya kira itu semua kompetensinya tak perlu diragukan," ujarnya.
Ia menyebutkan, nantinya tetap yang akan menunjuk Sekda adalah Bupati Bondowoso. Karena, setelah muncul tiga besar, pihaknya akan menyerahkan nama-namanya ke Bupati Salwa Arifin. "Betul, sesuai tahapan," ujarnya.
Adapun usai tahap pertama ini nama-nama tersebut akan mengikuti assesment yang akan dilakukan di Kantor BKD Provinsi Jawa Timur, Surabaya pada 23 Februari 2022.
Dalam assesment ini, nantinya akan dilakukan penilaian manajerial dan kompetensi sosio kultural. "Assesment itu sama dengan psikotest," ungkap wanita yang juga merupakan Ketua BKD Provinsi Jawa Timur.
Jika merunut pada Permenpan nomer 15 tahun 2019, kata wanita akrab disapa Yuyun ini, penilaian lelang jabatan Sekda secara berurutan yakni seleksi administrasi, rekam jejak, assesment, wawancara, dan pembuatan makalah.
Dari beragam tahapan itu, ada tim asesor yang akan melakukan penilaian bersama Pansel. Mereka yakni adalah tiga akademisi dari Universitas Jember, dan IAIN Jember, serta seorang praktisi yang merupakan mantan Sekda Kabupaten Banyuwangi.
Kemudian dari unsur birokrat nantinya ada dirinya sendiri sebagai Kepala BKD Provinsi Jawa Timur, serta Kepala Regional II BKN. "(Pemilihan akademisi memang mengambil dari Kabupaten terdekat karena lebih mengenal Bondowoso?) ya mestinya begitu," pungkasnya.