free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Harga Telur Terjun Bebas, DPRD Kabupaten Blitar Turun Lapangan

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Dede Nana

23 - Feb - 2022, 00:47

Placeholder
Pimpinan DPRD Kabupaten Blitar berdialog dengan petani di wilayah Blitar selatan.(Foto : Aunur Rofiq/JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Kalangan peternak di Kabupaten Blitar kembali menjerit akibat kembali anjloknya harga telur ayam. Kondisi ini direspon pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar dengan turun ke lapangan menemui para peternak, Selasa (22/2/2022). Harga telur ayam saat ini berada di angka Rp 16 ribu per kilogram yang membuat peternak bangkrut dan terancam gulung tikar.

Pimpinan DPRD Kabupaten Blitar hadir lengkap dalam agenda ini. Ketua Dewan Suwito didampingi tiga wakil ketua masing-masing Mujib, AbdulMunib dan Susi Narulita. Di agenda ini pimpinan wakil rakyat berdialog dan menjaring aspirasi kalompok peternak ayam petelur di wilayah Blitar selatan. Pertemuan digelar di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan.

Baca Juga : Anggota DPRD asal Hanura-PKS Usulkan Pembentukan Fraksi Bersama

Dalam agenda pertemuan ini pimpinan dewan mendengar keluh kesah peternak. Tidak sedikit peternak yang terancam bangkrut dan bahkan ada pula yang telah gulung tikar imbas dari anjloknya harga telur ayam di pasaran.

"Kehadiran kami di sini adalah ingin melihat langsung kondisi peternak. Kami juga ingin mendengarkan keluh kesah dan keinginan peternak hari ini seperti apa. Kita akan cari solusi bagaimana supaya usaha ternak mereka bisa bertahan dan kembali berkembang," Kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Mujib.

Di hadapan pimpinan wakil rakyat, para peternak menyampaikan kondisi peternakan di Kabupaten Blitar yang saat ini hancur lebur. Untuk bertahan, para peternak melakukan berbagai cara mulai dari menjual aset hingga utang ke perbankan.

Menurut Ketua Asosiasi Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Rofi Yasifun, mayoritas peternak di Kabupaten Blitar adalah peternak UMKM dengan populasi di bawah 50 ribu. Anjloknya harga telur ayam membuat populasi ternak para peternak UMKM  saat ini terjun bebas. Populasi ternak di peternakan yang dikelola peternak rakyat saat ini tinggal tersisa 10%, 25%, 30%, 50% dari keseluruhan populasi. Bahkan tidak sedikit peternak yang telah gulung tikar karena merugi terlalu besar.

‘’Kondisi kami benar-benar sulit dalam waktu setahun terakhir. Harga telur tidak kunjung naik. Saat ini kami bisa dibilang berada di stadium 4. Kami sudah kritis, sudah bangkrut. Bisa dipastikan rata-rata setiap satu jam peternak di Blitar ini ada satu yang berguguran menjadi alumni peternak,’’ terang Rofi.

Dalam pertemuan ini para peternak berharap DPRD akan bisa memfasilitasi keluhan dan aspirasi dari peternak rakyat. Salah satu yang diinginkan peternak adalah lahirnya Peraturan Bupati (Perbup) yang melindungi peternak rakyat. Perbup ini dinilai penting karena peternak UMKM adalah profesi yang digeluti mayoritas warga di Kabupaten Blitar.

‘’Kami juga menyampaikan banyak usulan kepada pimpinan dewan. Diantaranya segera serap telur agar harga telur segera naik. Kedua karena harga pakan saat ini sangat mahal maka perlu adanya kontribusi dan peran dari pemerintah untuk menurunkan harga pakan. Terakhir usulan menengah jangka panjang yakni perlunya pengurangan populasi mbahnya ayam. Pengurangan populasi ini di integrator ini agar tidak terjadi over produksi,’’ tukas Rofi.

Baca Juga : Kedelai Mahal, Ini Kiat Perajin Tahu di Jombang untuk Bertahan

Menanggapi aspirasi para peternak, Ketua DPRD Kabupaten Blitar Suwito menegaskan seluruh aspirasi peternak telah diterima DPRD. Dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil eksekutif untuk duduk bersama memecahkan persoalan yang saat ini dihadapi peternak UMKM di Kabupaten Blitar.

‘’Dewasa ini banyak muncul perusahaan integrator yang dampaknya mematikan peternak rakyat. Dalam hal ini kami memandang peternakan budidaya agar dikembalikan ke peternak rakyat. Perusahaan integrator lebih baik usaha lainya seperti pakan, obat dan lainya,’’ tukas politisi PDI Perjuangan.

Dalam agenda ini para peternak juga menyampaikan usulan moratorium populasi ternak sebagai upaya menstabilkan harga telur ayam. Terkait dengan usulan ini Suwito menegaskan pimpinan DPRD memberikan dukungan dan akan membahasnya dengan Pemkab Blitar.

‘’Ini usulan bagus dan kita akan bahas bersama eksekutif. Tidak lupa kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangkitkan sektor peternakan rakyat di Kabupaten Blitar dengan gerakan gemar makan telur. Setiap hari kita makan telur, selain harganya murah juga bergizi dan baik untuk kesehatan,’’ pungkas Suwito.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Dede Nana