JATIMTIMES - Belum usai permasalahan harga dan kelangkaan minyak goreng, kini industri tahu di Kabupaten Kediri, Jawa Timur turut bergejolak. Hal ini dilatarbelakangi oleh kembali naiknya harga kedelai impor dalam kurun waktu dua minggu terakhir ini.
Para perajin tahu pun kini menuntut kestabilan harga kedelai. Lantaran kedelai menjadi bahan baku utama dalam menjalankan produksi.
Baca Juga : Kedelai Naik, Penjual Keripik Tempe Bersiap Sesuaikan Harga
Seperti yang diutarakan oleh perajin tahu asal Kabupaten Kediri, Gatot Siswanto mengatakan, jika saat ini harga kacang kedelai per kilogramnya dibandrol Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 9.000 per kilogram.
Perajin tahu yang memiliki brand GTT tersebut mengaku, jika kenaikan harga kedelai ini cukup memberatkan bagi para pelaku perajin tahu termasuk dirinya. Oleh karena itu, mereka juga harus menaikkan harga jual tahu ke konsumen.
Bahkan tak hanya itu, Gatot mengaku, saat ini dirinya juga mengurangi jumlah produksi untuk menghindari kerugian yang kian besar. Gatot khawatir, jika kenaikan harga kedelai ini terus-menerus naik, maka hal itu akan membuat pelanggan beralih untuk tidak mengkonsumsi tahu.
"Dengan naiknya kedelai ini membuat kami lebih memilih menaikkan harga tahu daripada harus mengurangi bahan baku. Karena pangsa pasar kami ialah untuk oleh-oleh. Jadi lebih baik kita tetap menjaga rasa daripada harus menurunkan harga," kata Gatot Siswanto, pemilik usaha tahu GTT, saat ditemui di lokasi tempat produksi, Selasa (15/2/22).
Baca Juga : Perpanjangan PPKM Malang Raya Kembali Masuk Level 3
Lebih lanjut, Gatot berharap, segera adanya turun tangan dari pemerintah untuk segera menstabilkan harga kedelai.
"Kami minta pemerintah segera turun tangan dan segera mencarikan solusi kepada kami," pintanya.