free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Dorong Lahirnya Pesilat Nasional, Bupati Blitar Mak Rini Dukung Pengembangan Padepokan Jodhi Pati

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

11 - Feb - 2022, 00:14

Placeholder
Bupati Blitar Mak Rini bersama pengurus dan anggota Padepokan Jodhi Pati. (Foto: Aunur Rofiq/ JATIMTIMES)

JATIMTIMES- Bupati Blitar Rini Syarifah menegaskan pencak silat merupakan salah satu budaya Indonesia yang harus terus dilestarikan. Karena itu dirinya mendorong agar pencak silat di Kabupaten Blitar semakin maju dengan melahirkan atlet-atlet nasional.

Dukungan kepada atlet pencak silat ditunjukkan Mak Rini dengan berkunjung ke Padepokan Jodhi Pati di Desa Jati, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Kamis (10/2/2022). Kunjungan Mak Rini kali ini dalam rangkaian peninjuan program One Village One Product (OVOP) di wilayah Kecamatan Udanawu.

Baca Juga : Lantik 94 PNS Baru, Ini Pesan Wakil Bupati Gresik

 

Padepokan Jodhi Pati adalah perguruan pencak silat pimpinan Abah Imam Sobiri yang berdiri pada tahun 2010. Padepokan ini memberikan kegiatan positif kepada para pemuda yang gemar dengan olah raga tinju, kick boxing, pencak dor, Muay Thai dan silat. Dalam kunjungan kali ini Mak Rini berjanji akan memberikan fasilitas kepada Padepokan Jodhi Pati agar ke depan semakin besar, berkembang dan mencetak atlet-atlet nasional dari Kabupaten Blitar.

‘’Saya sangat mendukung dengan perkembangan silat di Kabupaten Blitar. Untuk Padepokan Jodhi Pati, akan kami bantu agar ke depan semakin berkembang. Yang dibutuhkan padepokan ini nanti akan difasilitasi oleh Pemkab Blitar melalui dinas terkait. Saya ingin padepokan ini terus menghasilkan atlet berkualitas dan mengharumkan nama Kabupaten Blitar di kancah nasional dan internasional,’’ kata Bupati Blitar, Rini Syarifah.

Mak Rini menambahkan, pencak silat adalah warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan. Mak Rini juga menyebut silat telah menjadi bagian dari kehidupan sebagian masyarakat Kabupaten Blitar. Dalam hal ini dirinya mengucapkan terimakasih kepada Padepokan Jodhi Pati yang telah mencetak atlet-atlet berprestasi dari Kabupaten Blitar. Terakhir salah satu atlet binaan Padepokan Jodhi Pati berhasil meraih medali emas di PON Papua.

"Perjuangan kita belum selesai. Pelestarian budaya ini harus kita lakukan terus, harus kita jaga terus. Saya berharap Padepokan Jodhi Pati terus menjaga marwah pencak silat di Kabupaten Blitar," tegas orang nomor satu di Kabupaten Blitar.

Di kesempatan yang sama, sesepuh Padepokan Jodhi Pati, Abah Imam Sobiri, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Blitar Mak Rini yang telah memberikan dukungan. Mak Rini juga berjanji akan memberikan fasilitasi agar Padepokan Jodhi Pati ke depan semakin besar, berkembang dan melahirkan atlet-atlet berprestasi.

Selama ini lanjut Abah Imam, Padepokan Jodhi Pati dijalankan secara swadaya oleh anggota dengan penuh perjuangan. Diharapkan dukungan serta fasilitasi dari Bupati Mak Rini ke depan akan menjadi pendorong kemajuan padepokan ini.

‘’Cita-cita kita bukan hanya melahirkan atlet nasional. Tapi juga atlet kelas internasional yang tangguh. Kita ingin terus melahirkan atlet-atlet juara mulai dari silat, kick boxing, tinju, Muay Thai hingga pencak dor,’’ tegas Abah Imam.

Baca Juga : Percepatan Penanganan Bencana Lumajang Jadi Prototipe Recovery Bencana Nasional

 

Tak hanya mencetak atlet-atlet berprestasi, Padepokan Jodhi Pati ternyata juga melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di dunia pertanian. Belakangan Padepokan Jodhi Pati ikut mendukung kemajuan pertanian di Kabupaten Blitar dengan mengembangkan pembuatan pupuk organik. Dalam program ini Padepokan Jodhi Pati bekerjasama dengan P4S Alam Lestari yang diketuai Hari Budi Harto.

‘’Di daerah kita ini banyak petani.Dari sinilah kita termotivasi untuk mengangkat kesejahteraan petani kita melalui produksi pupuk organik. Terlebih setelah terjadi kelangkaan pupuk dan pupuk mahal harganya,’’ terang Suwandi, anggota Padepokan Jodhi Pati.

Suwandi yang juga Sekdes Desa Jati menambahkan, pupuk organik yang diproduksi berbahan baku buah nanas, air kelapa, daun kelor dan empon-empon. Pupuk ini bisa diaplikasikan untuk tanaman peternakan, pertanian dan perikanan. Pupuk organik produksi ini sudah banyak digunakan petani dan peternak dengan hasil yang cukup menggembirakan.

‘’Pupuk organik ini terbukti efektif menekan biaya produksi petani.Perbandinganya dengan luas lahan 1 hektar tanaman padi, pupuk kimia habisnya sekitar Rp 5 juta, tapi kalau pupuk organik biayanya tidak sampai Rp 500 ribu,’’ pungkasnya.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni