JATIMTIMES - Melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Malang turut berpengaruh pada rencana digelarnya 41 event pariwisata. Pasalnya, 22 Kampung Tematik yang telah siap melangsungkan event hingga November 2022 mendatang secara hybrid (virtual dan offline), besar kemungkinan akan terlaksana secara virtual saja.
Langkah ini tentu saja sebagai satu upaya dalam menekan penyebaran Covid-19. Sebab, kasus Covid-19 di Kota Malang masih menempati posisi kedua di Jawa Timur dengan kasus Covid-19 terbanyak.
Baca Juga : Vaksinasi Anak Belum Tuntas, Legislatif Minta Kebijakan PTM Kota Malang Dievaluasi
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, imbauan ini diberlakukan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Karenanya, meski geliat pariwisata tetap diharapkan meningkat, namun harus tetap ada kewaspadaan.
Hal itu berkaca dari antusias masyarakat saat ini dalam menyambut kegiatan di Kajoetangan Heritage beberapa waktu lalu. "Event-event wisata yang sudah terprogram sampai dengan November, ketika kondisinya seperti ini ya virtual. Tahun lalu juga virtual, lalu dilakukan hybrid," ujarnya.
Pihaknya dalam hal ini juga telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) Kota Malang. Sebagaimana menyikapi situasional akan peningkatan kasus Covid-19 saat ini.
Akan tetapi, bila dalam pengelola wisata kampung tematik dirasa mampu untuk menggelar event secara hybrid masih diperkenankan. Dengan catatan, tetap harus memperhatikan pengetatan protokol kesehatan (prokes) dan implementasi PeduliLindungi.
"Karena di kampung-kampung tematik dikelola Forkompokdarwis, mereka sudah koordinasi. Jika tidal memungkinkan menggelar event secara offline dan online, maka dilaksanakan virtual. Tapi jika mau dilangsungkan secara hybrid kami beri kebebasan, tergantung kesiapan pokdarwisnya," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi menyatakan, jika kondisi Covid-19 semakin tinggi, pilihan digelarnya event-event pariwisata secara virtual terpaksa dilakukan. Namun, ia memprediksi event-event yang telah dijadwalkan akan bisa dilangsungkan secara hybrid.
Baca Juga : Penderita Kanker Payudara Paling Mendominasi di Kota Malang
"Mau bagaimana lagi, kasus kembali tinggi. Tapi untuk dua bulan (Februari dan Maret) ke depan hanya ada tiga event," kata pria yang akrab disapa Ki Demang itu.
Tiga event di dua bulan ke depan tersebut antara lain Festival Kerontjong Koeboeran Londo di Kampung Koeboeran Londo, Festival Kampung Tangguh di Kampung Glintung Water Street, dan Punggahan Wulan Siam di Kampung Gribig Religi.
Menurutnya, event bisa digelar secara luring asal menerapkan prokes secara ketat. "Selama kita tetap taat protokol kesehatan, maka masih bisa untuk dilangsungkan secara hybrid," pungkasnya.