JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem. Terutama di bulan Februari yang menjadi puncaknya musim hujan.
Seperti peristiwa angin kencang yang terjadi di Kecamatan Jabung pada Sabtu (29/1/2022) lalu. Akibat peristiwa tersebut, ada sebanyak 67 rumah yang rusak akibat hujan deras yang turun disertai angin kencang. Selain bangunan rumah, beberapa fasilitas umum seperti musala dan pos kamling juga rusak.
Baca Juga : Tewaskan 3 Remaja Asal Trenggalek, Pemdes Besole Akan Panggil Pengelola Wisata Neyama
"Masih perlu waspada ya. Karena pada Februari ini bisa dibilang menjadi puncaknya musim penghujan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Selasa (1/2/2022).
Sementara itu, pasca peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sudah melakukan berbagai langkah penanganan. Mulai dari kegiatan padat karya pembersihan puing-puing bangunan yang rusak, perbaikan hingga penyaluran bantuan termasuk kebutuhan darurat.
"Tidak ada penambahan jumlah rumah rusak. Sudah dilaksanakan kegiatan padat karya. Total ada 67 rumah rusak, dan warga tidak ada yang sampai mengungsi. Untuk kebutuhan darurat juga sudah dipenuhi BPBD, Dinas Sosial dan PMI Kabupaten Malang," terang Sadono.
Di sisi lain, pihaknya juga meminta masyarakat agar tetap waspada. Hal itu juga mengingat bahwa dengan kondisi geografis yang dimiliki, Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang memiliki potensi bencana terlengkap.
Baca Juga : Bupati Sanusi Minta Masyarakat Ikut Aktif Cegah Penyebaran Covid-19
Pada tahun 2021 lalu, setidaknya tercatat ada sebanyak 244 bencana yang terjadi. Mulai dari angin kencang, banjir, pohon tumbang, gempa bumi hingga erupsi gunung api.
Dari jumlah tersebut, bencana yang paling banyak terjadi adalah tanah longsor, yakni sebanyak 111 kali. Dan yang terbanyak terjadi di bulan Januari, Februari dan November 2021 lalu. Sedangkan dari jumlah tersebut, ada sebanyak 43 kali peristiwa angin kencang yang tercatat sebagai bencana.