JATIMTIMES - Persoalan pengangguran rupanya masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang cukup berdampak ke berbagai sektor, menjadikan angka pengangguran naik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, hingga pertengahan tahun 2021 dari total 713.338 penduduk yang berada pada usia kerja, 16,04 persennya atau 114.387 penduduk terdampak Covid-19. Jumlah ini terbagi dari beberapa kategori, yakni, pengangguran karena Covid-19 sebanyak 9.491 orang.
Baca Juga : 17 Subsektor Masuk Roadmap Ekraf Kota Malang 2023-2027
Kemudian, bukan angkatan kerja (BAK) karena Covid-19 sebanyak 5.474 orang. Lalu, kategori yang sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 13.755 orang. Serta, penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena covid-19 sebanyak 85.667 orang.
Wali Kota Malang Sutiaji mengakui, kenaikan angka pengangguran ini karena pandemi Covid-19 yang hingga kini belum usai. Dalam hal ini, pihaknya akan melakukan pendataan lebih lanjut berkaitan dengan penyebab dari warga yang menganggur tersebut.
"Jadi gini, pengangguran itu nanti akan kita lihat dulu. Yang melatari itu apa itu harus diketahui," ujarnya.
Sutiaji menyebut, Pemkot Malang juga terus mengoptimalkan program-program yang telah ada untuk memfasilitasi masyarakat. Seperti, dengan mengadakan pelatihan kerja bagi wirausaha terdampak.
Kemudian, memberikan pembinaan dalam berbisnis online dengan memanfaatkan teknologi informasi. Hingga, proses pemasaran digital berbasis e-commerce.
"Pembinaan dan pelatihan itu terus kita lakukan dan optimalkan. Pelatihan kerja seperti bisnis online, mengoptimalkan media sosial dan memfasilitasi proses pemasaran melalui e-commerce," terangnya.
Baca Juga : Butuh Alat Berat?, Masyarakat Bisa Rental ke DPUPRPKP Kota Malang
Langkah ini, sejatinya telah dijalankan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Dimana, ada fasilitasi bagi masyarakat untuk berwirausaha melalui kegiatan penumbuhan wirausaha baru.
Kepala Diskopindag Kota Malang, M Sailendra mengatakan, fasilitasi tersebut dibuat dengan melihat lingkup pekerjaan masyarakat umum. Seperti, pelatihan di sektor memasak agar nantinya bisa dikembangkan menjadi sektor kuliner.
Dimana, sebisa mungkin wadah ini bisa memfasilitasi hobi masyarakat. Sehingga, akan memicu munculnya wirausaha-wirausaha baru di Kota Malang untuk menekan angka pengangguran tersebut.
"Jadi di program ini diupayakan mewadahi sesuai hobi masyarakat Kota Malang. Yang hobi masak ada pelatihan membuat kue, jajanan dan lainnya. Tapi kalau bakatnya misalkan jasa pengelasan kita kasih pelatihan ngelas, bisa buat pagar, buat atribut atau hiasan rumah dari logam. Itu bagian dari upaya kami untuk membuka peluang wirausaha baru," ungkapnya.