JATIMTIMES - Sudah hampir sepekan berlalu pasca Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021 lalu. Meskipun Gunung Semeru berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang secara administratif berada di 4 kabupaten, namun ternyata wilayah terdampak paling parah akibat erupsi tersebut adalah Kabupaten Lumajang.
Dikutip dari akun twitter @JatimPemprov, tercatat ada sebanyak 2.970 unit rumah yang terdampak. Baik terkena guguran abu vulkanik ataupun terkena banjir lahar dingin.
Baca Juga : Perjalanan Karier Novel Baswedan, dari Polri Kini Kembali Lagi ke Polri, Hari Ini Dilantik
Selain rumah, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur juga mencatat ada sebanyak 13 unit fasilitas umum (fasum) yang terdampak. Dan tercatat ada sebanyak 5.205 jiwa yang turut terdampak.
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa fasum yang terdampak adalah gedung sekolah, masjid hingga jalan yang tertutup sisa material banjir lahar dingin. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang pun juga masih berjibaku untuk melakukan penanganan pasca bencana erupsi tersebut terjadi.
Beberapa warga pun juga ada yang nampak bergotong royong untuk membersihkan beberapa bagian masjid yang tertutup sisa abu vulkanik akibat erupsi.
Apalagi, dari informasi yang dihimpun di lapangan, sejumlah warga terdampak bencana ada yang mulai mengeluhkan beberapa hal. Mulai dari lambannya pendistribusian bantuan di beberapa titik, hingga penjarahan yang terjadi di beberapa rumah warga yang terdampak erupsi.
Lambannya pendistribusian bantuan itu, juga sempat mengakibatkan ada sejumlah warga yang berebut bantuan. Beberapa warga mencegat kendaraan pengangkut bantuan yang melintas di wilayah terdampak.
Baca Juga : Gilis Alat Tradisional Penggiling Jagung Warisan Leluhur
"Iya ini makanya saya datang kesini supaya tidak lambat (pendistribusian bantuan). Jadi kami (Pemkab Lumajang) akan berusaha berikhtiar dan bekerja ekstra. Untuk semua pengungsi agar bisa terlayani semua. Dan bisa mendapatkan bantuan sebagaimana harapan masyarakat," ujar Bupati Lumajang, Thoriqul Haq saat ditemui di sekitar Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo.
Hingga saat ini, setidaknya ada 6 warga Dusun Kamar A Desa Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang yang mengeluh rumahnya dijarah oleh orang tidak bertanggung jawab. Beberapa barang yang diambil seperti hewan ternak ayam, kompor hingga kulkas.