JATIMTIMES - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali menggelar East Java Social Media Network Meet Up (EJSN). Kali ini EJSN 20021 berlangsung di Kabupaten Banyuwangi (4-5 Desember) setelah dua tahun sebelumnya berlangsung di Kota Surabaya dan Kota Batu.
Even yang mempertemukan ratusan pegiat media sosial (Medsos) multiplatform se-Jawa Timur kali ini mengusung tema “KolaborAksi Digital untuk Jatim Bangkit”.
Baca Juga : Bapenda Kota Malang Gelar Gebyar Sadar Pajak Tahap Dua, Ini Sederet Pemenangnya
Panitia pelaksana membuka acara hari pertama dengan kegiatan outbound yang berlangsung di Pantai Cacalan Banyuwangi. Peserta yang berasal dari 38 kabupaten/kota di Jatim diajak bermain fun game untuk membangun keakraban dan kekompakan dan mengenalkan destinasi Pantai Cacalan.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan seremonial serta pemaparan materi oleh Lukman Benjamin Mulia, CEO Creativox Broadcasting Network. Pria yang akrab disapa Ben Mulia itu memaparkan materi secara gamblang dan menarik. Dia menyampaikan materi terkait dunia startup, broadcasting, ideation process dan business development process dalam dunia digital.
"Bisnis itu bisa dikatakan sukses jika sudah dimulai. Jadi, buat kalian semua yang masih berangan-angan untuk bisnis, kalian wajib memulainya,” ujar Ben Mulia
Tidak lupa dia juga menilai perkembangan Kabupaten Banyuwangi yang dinilai sebagai kota pariwisata terbaik di Jatim. "Saya selalu kagum ketika masuk di hotel-hotel Banyuwangi. Begitu masuk, disambut irama musik tradisional. Ornamen-ornamen pada dinding, lantai, atapnya pun khas Banyuwangi. Tidak seperti kota besar lainnya, hotel-hotel tidak ada khas daerahnya," ungkapnya.
Taufik , salah seorang peserta EJSN 2021 yang juga owner akun @iki.ngawi, merasa takjub dengan Banyuwangi. Dia beranggapan Banyuwangi ini sudah sangat maju dan digitalisasi sudah luar biasa.
"Dilihat dari pemerintahan, digitalisasinya sudah sangat bagus, apalagi mengolaborasikan dengan penggiat-penggiat media sosial di Banyuwangi. Ini yang perlu dicontoh daerah lain. Pemerintah bersinergi dengan para penggiat media sosial," jelas Taufik.
Pada hari kedua, panitia mengajak para peserta menikmati keindahan beberapa destinasi wisata di Banyuwangi seperti Pasar Kampoeng Osing, Desa Kemiren dan De Djawatan, Benculuk.
Peserta EJSN 2021 merasa kagum saat menyaksikan kegiatan pasar pagi di Desa Kemiren karena tidak semua daerah memiliki kegiatan pasar yang menjual jajanan tradisional.
Baca Juga : 160 Atlet Ramaikan Kejurprov ISSI Jatim 2021 di Velodrome
Ayya, admin @beritamagetan, mengaku takjub dengan Desa Adat Osing Kemiren Banyuwangi. Ayya merasa simbiosis di Desa Kemiren ini sangat bagus, antara pemerintah desa, pokdarwis dan masyarakatnya kompak.
"Desa Kemiren ini the best banget. Mereka tumbuh atas kesadaran masing-masing. Ada atraksi tradisional yang dimainkan simbah-simbah, namun semangat luar biasa yang bikin kita para milenial malu," ucapnya.
Dilanjutkan ke destinasi wisata De Djawatan, Benculuk, yang dikenal wisatawan dan dinilai mirip scene di film Lord Of The Ring. Peserta banyak yang mengabadikan momen di Benculukkarena usia pohonnya ratusan tahun sehingga terlihat sangat besar.
Selanjutnya di penghujung acara, peserta EJSN 2021 disambut Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani di Pendapa Swagata Blambangan. Para peserta diajak keliling kawasan pendapa, mulai guest house, rumah adat Using dan sumur Sritanjung. Bupati Banyuwangi memberikan jamuan makan dengan menu tradisional Banyuwangi.
Melalui acara ini diharapkan antarpenggiat media sosial di Jawa Timur semakin kompak untuk menciptakan ekosistem kolaborasi yang baik. Strong patnership untuk mewujudkan Jatim lebih baik.