JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berharap sektor peternakan sapi perah dapat terus tumbuh. Namun dalam hal ini butuh dukungan untuk mengembangkan potensi peternakan.
Bupati Malang HM Sanusi menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi susu dan meningkatkan populasi hingga produktivitas sapi perah.
Baca Juga : Disporapar Kota Malang Gelar Kejurkot Paralympic, Tiga Cabang Olahraga Dilombakan
Salah satunya dengan memberikan bantuan hibah ternak sapi perah, bantuan peralatan pakan ternak serta peralatan pasca panen berupa alat pemerah susu.
“Untuk terus mengakselerasi perkembangan sektor peternakan sapi perah di Kabupaten Malang, saya berharap adanya dukungan dan bantuan dari seluruh pihak terkait, baik dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Perindustrian dalam memaksimalkan segala potensi untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak dan masyarakat pada umumnya,” harap Sanusi.
Peternakan sapi perah sendiri merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Malang, oleh sebab itu Pemkab Malang berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan sektor peternakan sapi perah melalui berbagai program.
Diantaranya dengan mengembangkan Breeding Centre yang dapat berfungsi sebagai lokomotif penggerak pertumbuhan dan perkembangan di bidang peternakan, dimana telah ditetapkan bahwa Kecamatan Pujon dan Kecamatan Ngantang sebagai kawasan pengembangan sentra ternak sapi perah.
Baca Juga : Viral Video Aparat Kepolisian Tidak Berdiri saat Lagu Indonesia Raya Berkumandang
Dalam hal ini, Sanusi mengapresiasi kepada perusahaan yang mendukung berkembangnya potensi peternakan di Kabupaten Malang. Karena dalam hal ini pihaknya memang sangat membutuhkan dukungan untuk terus mengembangkan potensi peternakan.
“Kami memberikan apresiasi kepada PT Nestlé Indonesia yang selama ini telah menjalin kemitraan yang strategis dengan koperasi maupun para peternak sapi perah di Kabupaten Malang, baik dalam bentuk penyaluran hasil produksi maupun melalui pemberian pendampingan dan pelatihan dalam mengelola peternakan sapi perah yang berkelanjutan,” jelas Sanusi.