JATIMTIMES-Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar melaksanakan studi tiru ke Malang. Studi tiru ini dalam rangka pelaksanaan program Anti Poverty Program (APP) Pelatihan Kewirausahaan dan Jalin Kemitraan Tentang Peternakan Non Mainstream (Pejantan Anom). Studi tiru dilaksanakan selama satu hari pada Senin (22/11/2021).
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya Peternakan Disnakkan Kabupaten Blitar, Indriawan Wicaksono, menyampaikan studi tiru ini diikuti oleh tiga peserta pelatihan APP Pejantan Anom. Masing-masing maggot, cacing dan jangkrik. Dalam kegiatan ini peserta diajak berkunjung ke tiga tempat usaha di Kota Malang dan Kabupaten Malang. APP Pejantan Anom adalah program yang dilaksanakan melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Baca Juga : Dituntut Siap Tandatangani Ribuan Surat Suara, Panitia Pilkades Serentak Mengeluh
Tiga lokasi itu masing-masing, untuk ternak jangkrik studi tiru dilaksanakan di Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Untuk maggot studi tiru dilaksanakan di Kecamatan Sukun Kota Malang. Dalam studi ini peserta melihat budidaya maggot yang sukses dijalankan oleh Karang Taruna. Sedangkan untuk cacing, studi tiru dilaksanakan di RAJ Organik yang berlokasi di Kecamatan Sukun Kota Malang.
“Studi tiru ini untuk menambah wawasan peserta APP Pejantan Anom. Karena peserta APP Pejantan Anom ini rata-rata adalah peternak pemula,” kata Indriawan.
Dengan studi tiru ini diharapkan dapat memberikan tambahan motivasi kepada peserta APP Pejantan Anom yang rata-rata adalah peternak pemula. Dengan studi tiru ini diharapkan nantinya peternak akan terus berproduksi dan meningkatkan kualitas produksinya.
“Di APP Pejantan Anom ini peternak hanya berproduksi saja. Untuk hasilnya nanti sudah ada mitra kita yang mengambil. Untuk maggot dan jangkrik yang mengambil dari Blitar. Sementara untuk cacing di Blitar tidak ada, mitra yang mengambil RAJ Organik dari Kota Malang yang di studi tiru ini kita kunjungi,” jlentrehnya.
Tidak semua peserta APP Pejantan Anom mengikuti kegiatan studi tiru kali ini. Masing-masing bidang pelatihan hanya 6 orang saja yang mengikutinya. Kebijakan ini diambil Disnakkan karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Selain itu tidak semua peserta kegiatan adalah usia produktif.
“Selain masih pandemi, juga ada peserta pelatihan yang sudah sepuh. Dengan beragam pertimbangan akhirnya per bidang dari puluhan orang peserta hanya diikuti hanya 8 orang saja untuk studi tiru ini. Harapannya nanti 6 orang yang ikut bisa getuk tular,” tukas Indriawan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar tak henti-henti berupaya mengentaskan kemiskinan. Upaya diantaranya diwujudkan dengan mencetak wirausaha baru. Salah satunya dengan meluncurkan program Anti Poverty Program (APP) Pelatihan Kewirausahaan dan Jalin Kemitraan Tentang Peternakan Non Mainstream (Pejantan Anom).
Program APP Pejantan Anom secara resmi dilaunching Bupati Blitar Rini Syarifah di Kantor Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Rabu (27/10/2021). Dalam agenda ini dilaksanakan MoU antara Pemkab Blitar dengan calon mitra usaha. Selain itu, Bupati Rini juga memberikan bantuan secara simbolis kepada masyarakat penerima manfaat program APP Pejantan Anom baik untuk sektor pertanian dan peternakan.
Dalam pelaksanaanya program APP Pejantan Anom dilaksanakan oleh dua OPD di lingkungan Pemkab Blitar masing-masing Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) dan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa). Anggaran program ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Program peternakan dilaksanakan di dua desa di Kecamatan Sanankulon masing-masing Desa Sumberjo dan Desa Sumber. Serta di Desa Ponggok Kecamatan Ponggok. Adapun untuk program pertanian dilaksanakan di Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan.(Adv/Kmf)