JATIMTIMES - Eksistensi pos pelayanan terpadu (posyandu) di tingkat pedesaan belum sepenuhnya terpantau oleh pemerintah daerah. Hal ini diseriusi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di tingkat wilayah.
Keberadaan posyandu akan diatur tatanannya dalam kelembagaan. Hal tersebut dibahas dalam Pertemuan Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Rencana Tindak Lanjut Tingkat Kota tahun 2021 yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang di Aria Gajayana Hotel Malang, Senin (8/11/2021).
Baca Juga : Waspada Peringatan 3 Harian di Jatim, Kota Batu Bakal Diguyur Hujan Sedang hingga Lebat
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, se-Jawa Timur, Kota Malang menjadi daerah yang pertama menindaklanjuti penataan posyandu dalam kelembagaan. Dengan begitu ke depannya, tatanan strukturisasi posyandu akan jelas.
"Penekanannya itu ada dua. Satu, kelembagaan posyandu. Kedua adalah peran posyandu. Dengan kelembagaan ini, nanti diharapkan posyandu ini ada pengampunya. Sehingga nanti ada strukturnya. Ini jelas, ada ketua posyandu-nya dan lain sebagainya," ujar Husnul.
Selama ini, dijelaskan Husnul, dari 648 posyandu balita di Kota Malang, memang belum ada struktur yang pasti. Sehingga terpencar di beberapa lembaga. Nanti, dengan kelembagaan yang terpusat, kegiatan di dalamnya dinilai lebih teroptimalkan. "Makanya nanti ditunjang dengan apa yang jadi peran kelembagaan posyandu dan peningkatan posyandu," terangnya.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, dengan kelembagaan tersebut, eksistensi keberadaan posyandu akan lebih dikuatkan. Terlebih, selama pandemi covid-19 ini layanan di masyarakat tak dioperasionalkan.
Baca Juga : Dinkes Kota Malang Siagakan Puluhan Nakes hingga Obat-obatan untuk Pengungsi Terdampak Banjir Bandang
Salah satunya, dengan kolaborasi antarsesama. Sehingga, posyandu tidak hanya mendata perkembangan gizi anak, stunting, penyakit menular hingga hipoteroid saja, melainkan menjadi penyangga dari fasilitas kesehatan tingkat pratama (FKTP) di Kota Malang.
"Apalagi sekarang pengembangan kita juga ada posyandu lansia dan remaja. Ke depam, harapan kami, seluruh penyakit akan bisa terdata setiao harinya. Updating data mengenai kesehatan masyarakat di setiap wilayah lebih sistematik dan detail," ungkap Husnul.