JATIMTIMES - Kebocoran pipa milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang masih jadi sorotan. Terutama yang terjadi di Desa Kidal Kecamatan Tumpang beberapa waktu lalu. Kebocoran tersebut disoroti karena setelah dilakukan perbaikan, ternyata kembali bocor.
Ditambah lagi, informasi yang dihimpun MalangTIMES, bocornya pipa milik Perumda Tirta Kanjuruhan sering terjadi. Bahkan warga sekitar sampai menganggap bahwa insiden bocornya pipa saluran air tersebut adalah sesuatu yang lumrah. Karena sudah sering terjadi.
Baca Juga : Jenis-Jenis Penyakit Jamur Kulit dan Cara Mengatasinya
Pihak Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang pun menepis jika pipa saluran airnya sering bocor. Meskipun, secara teknis Perumda Tirta Kanjuruhan belum dapat memberi penjelasan secara lebih mendetil.
"Kalau sering (bocor) saya pastikan tidak. Tapi kalau secara detil teknisnya, saya konfirmasikan dulu ke rekan-rekan teknik di lapangan. Dan kalau yang bocor beberapa waktu lalu itu, sementara informasi yang masuk masih karena water hammer," ujar Bagian Humas Perumda Tirta Kanjuruhan, Wahjoe Darmawan, Rabu (3/11/2021) sore.
Namun, informasi yang dihimpun kebocoran pipa HDPE di Desa Kidal yang baru saja diperbaiki pada minggu lalu tersebut, ternyata kembali bocor. Ia menyebut, kembali bocornya pipa HDPE 8 inch tersebut karena ada klem yang lepas, saat perbaikan beberapa waktu lalu.
Selain itu, hal itu ia yakini bahwa jika terjadi suatu kebocoran, untuk mengantisipasi agar layanan tidak terganggu, pihaknya langsung mengirim armada tangki air, untuk memenuhi kebutuhan air warga.
"Kalau laporan (pipa bocor) tidak ada. Karena gini, pipa yang bocor itu kan termasuk pipa besar. Jadi kalau ada bocor, maka langsung kami cover dengan tangki," imbuh Wahjoe.
Baca Juga : Diprediksi 2 Tahun Mendatang Alami Krisis Air, Komunitas Tulungagung Explorer Ajak Anggota Dewan Tanam Pohon
Sedangkan sebelumnya, Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menganggap bahwa bocornya pipa Perumda Tirta Kanjuruhan yang terjadi beberapa kali, sudah seharusnya menjadi perhatian serius. Sebab hal itu berhubungan langsung dengan layanan kebutuhan air masyarakat.
"Ya sudah tentu harus jadi perhatian serius. Dari investigasi yang kami lakukan, pipa di Desa Kidal itu sering bocor. Bahkan ada warga yang menyebut bahwa dalam satu bulan, bisa terjadi (bocor) beberapa kali," ujar Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Malang Raya, M. Zuhdy Achmadi.