JATIMTIMES - Komunitas pecinta alam Tulungagung Explore memprediksi 2 tahun mendatang wilayah Kecamatan Sendang Tulungagung akan mengalami krisis air. Prediksinya itu diperkuat dengan melihat kondisi lingkungan khususnya kawasan hutan di wilayah kecamatan sudah cukup parah.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dan mencegah terjadinya krisis air, komunitas Tulungagung Explore mengajak semua element masyarakat, komunitas pencinta alam lainnya dan anggota DPRD Tulungagung untuk melaksanakan gerakan tanam 2 ribu pohon di sumber mata air Jumuk Dusun Boso Desa Picisan Kecamatan Sendang.
Baca Juga : Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang Terus Kebut Normalisasi Layanan Wendit 3
"Kami tim pencinta alam dan komunitas yang lain yang bergabung, mengajak semua elemen masyarakat termasuk semua anggota Dewan untuk ikut berpartisipasi dan berdonasi pohon untuk ditanam dalam kegiatan itu," kata Ketua Tulungagung Explore Nur Hasyim, Rabu (3/11/2021).
Menurut Nur Hasyim, saat rombongannya ke Kantor DPRD sempat kesulitan menemui wakil rakyat itu, dan ruangan fraksi banyak yang tampak kosong karena para angota Dewan sedang persiapan kegiatan reses dan kegiatan lainnya.
Setelah beberapa saat menunggu, pihaknya akhirnya ditemui oleh salah satu anggota DPRD Imam Kambali. Kepada anggota Dewan itu, dirinya menyampaikan bahwa akan melakukan gerakan tanam pohon sebagai kampanye untuk melindungi sumber mata air yang sudah mulai kritis.
"Kami ingin melakukan gerakan tanam pohon dan mengajak anggota dewan untuk ikut berpartisipasi, dengan harapan pelestarian sumber mata air bisa berjalan lancar," katanya.
Nur Hasyim mengungkapkan, hasil bertemunya dengan anggota dewan, Tulungagung explore disarankan untuk membuat surat resmi dan akan ditindaklanjutinya besuk demi sukses pelestarian sumber mata air di Desa Picisan itu.
Pelaksanaan tanam pohon, kata Nur Hasyim, dilakukan selama 3 hari mulai 14-16 November 2021 dan didukung oleh 15 komunitas lebih di seluruh Tulungagung.
"Dari target 2 ribu pohon, alhamdulillah sudah banyak yang ikut menyumbang pohon, termasuk penjual tanaman dari wilayah Kecamatan Ngunut, dan DLH juga ikut berpartisipasi," ucapnya.
Alasan memilih tempat penanaman pohon di Desa Picisan, karena diprediksi wilayah tersebut 2 tahun mendatang akan mengalami krisis air, dan kerusakan hutan di wilayah Sendang juga sudah rusak parah.
Baca Juga : Pemkot Malang Serahterimakan Hibah Lahan ke Kantor Imigrasi I TPI Malang
Selain itu, wilayah Desa Picisan juga termasuk desa rawan bencana alam, seperti yang terjadi tahun lalu yaitu banjir bandang yang air meluber ke desa tetangga dan menyebabkan tergerusnya bibir jembatan Desa Jeli ambrol.
"Target kita sebenarnya 3 sumber air salah satunya sumber air Jumuk, maka penanaman pohon kita fokuskan di situ," tutupnya.
Terpisah, Ketua Fraksi Hati Nurani Bersatu DPRD Tulungagung Imam Kambali mengatakan, pihaknya menyampaikan terimakasih bahwa masih ada komunitas yang peduli dengan lingkungan.
Menurut Kambali, DPRD akan siap mendukung kegiatan menanam pohon demi kelestarian sumber air di Tulungagung untuk mencegah kerusakan alam dan terjadinya banjir.
"Sekali lagi kami sampaikan terimakasih," tutup Kambali.