JATIMTIMES - Video berdurasi 1 menit memperlihatkan seorang siswi berdiri di pojok kelas sambil menangis viral di media sosial. Siswa SD itu tampak menangis karena tidak bisa menjawab soal pelajaran dari gurunya.
Bukannya malah mendapatkan bimbingan dari gurunya, aib siswa itu malah dibongkar. Diduga, sang guru berinisial AS yang merekam dan menyebarkan video tersebut ke media sosial (medsos).
Baca Juga : Kapolres Sampang Ingatkan Anggota Jauhi Narkoba
"Yang penting tidak ada yang ganggu toh? nanti sebentar saya sebarkan di WA group ini. Disuruh kerjakan di papan (tulis), tidak tahu menangis, supaya ditahu mamanya. Saya kirim di WA," kata suara AS, yang terekam dalam video.
Guru AS juga mengajak siswa kelas lainnya untuk memberitahu siswi untuk terus menangis. Ajakan guru itu kemudian diikuti siswa lainnya.
Setelah ditelusuri, video itu terjadi di SD Negeri 4 Kota Baubau. Kepala Sekolah SDN 4 Baubau membenarkan peristiwa tersebut.
"Peristiwanya kerjakan tugas di papan tulis, setiap anak dipanggil ke depan untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Anak tersebut tidak tahu mengejarkannya langsung menangis, pada saat menangis, bapak gurunya ambil hpnya dan merekam," ucap Kepala sekolah La Bai.
Ia mengaku pihak sekolah telah menegur guru tersebut agar tidak melakukan tindakan yang ceroboh. La Bai juga meminta kepada guru AS untuk menjelaskan peristiwa tersebut dan telah bertemu dengan dengan orangtua siswa yang datang ke sekolah.
Baca Juga : Viral Video Bocah LDR Sumba-Jakarta Nangis Kejer gegara Hubungan Tak Direstui Orang Tua
"Saya memanggil gurunya saya tanya bagaimana yang seharusnya, kemudian orangtua siswa juga datang ke sekolah, antara guru dan orangtua sudah atur damai, gurunya juga sudah minta maaf," kata La Bai.
Saat ini kondisi psikis murid tersebut terganggu dan tidak mau bertemu dengan teman-temannya. Melihat kondisi sang anak, orang tua dari murid tersebut Siti Khadijah sang ibu, mengaku tidak terima dengan aksi perundungan yang dilakukan oleh guru tersebut. "Anak saya sekarang malu bertemu teman-temannya. Apalagi saat kejadian, teman-temannya ikut menyoraki anak saya," ujar Siti.
Pasca kejadian perundungan itu Siti menyebut, anaknya sempat tidak mau lagi bersekolah. "Kami akhirnya membujuknya, dan anak saya akhirnya mau berangkat ke sekolah, meskipun masih takut dan malu," kata Siti.