JATIMTIMES - Asap hasil pembakaran dari CV. Trima Aval yang berada di RT 19 Desa Sumokali Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo diprotes oleh warga. Bahkan setelah melakukan musyawarah, warga bersepakat untuk menolak segala aktivitas pembakaran tersebut.
Ahmat Kusairi, ketua RW setempat mengatakan bahwa kegiatan pembakaran ini sudah berlangsung lama dan sudah berkali-kali diingatkan. Warga sudah memberikan toleransi, namun emosi warga memuncak ketika pembakaran masih berlangsung hingga sekitar pukul 6 pagi hari.
Baca Juga : Industri Pengolahan Kulit Kopi Ludes Terbakar, Untung Tak Ada Korban Jiwa
“Warga sudah cukup sabar, namun ini sudah di luar batas,” ujar salah satu warga, Mat melalui sambungan telepon (7/10/2021). Warga lain yang tidak mau disebut namanya juga berkomentar jika setelah ada aktivitas pembakaran, rumahnya kerap dipenuhi jelaga hingga membekas hitam di lantai rumah dan telapak kaki.
“Ini mas rekamannya,” sembari memperlihatkan 2 buah video.
Serasa kompak, Sigit, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan serta Luh Yuni Areni, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH), tidak memberikan respon saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp dan sambungan telepon.
Sementara Kaji Udin pemilik CV. Trima Aval melalui sambungan telepon mengatakan untuk warga yang menolak itu hak mereka, menurutnya itu hanya orang iri saja.
Baca Juga : Mulai Masuk Musim Penghujan, Warga Kutorenon Khawatir Kebanjiran Lagi
“Itu kan hak mereka mas, aku yo tak leren wes, semua itu kan sakjane duduk perkoro opo mas, jadi ono unsur iri mas,” sahut Udin.
