JATIMTIMES - Sebuah tempat pengolahan kulit kopi di Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, ludes dilalap si jago merah.
Peristiwa itu terjadi Kamis (7/10/2021) pagi. Dugaan sementara, kebakaran itu dipicu korsleting listrik.
Baca Juga : Pemulihan Ekonomi, Bupati Tuban Ingatkan Peran UMKM dan Koperasi
Komandan Regu (Danru) 4 Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang Yoyok Agus Priyanto membeberkan bahwa pihaknya mendapat laporan warga terkait peristiwa kebakaran itu. Dengan respons cepat, ia bersama anggotanya bergerak ke lokasi kejadian yang berada di Jalan Jatirenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen.
“Kami mendapat laporan warga melalui telepon. Kemudian kami bersama anggota langsung berangkat ke lokasi (kebakaran),” kata Yoyok.
Tak tanggung-tanggung, Damkar Kabupaten Malang membawa empat unit kendaraan untuk memadamkan api. Namun karena luas bangunan dan api yang cukup besar, ada bantuan dari damkar Pindad yang juga turun ke lokasi.
“Kami berangkat dengan 4 unit kendaraan, kemudian juga ada bantuan dua unit kendaraan dari damkar Pindad,” ujar Yoyok.
Sebetulnya, tidak ada kendala yang besar ketika memadamkan api. Hanya, Yoyok mengaku bahwa akses jalan menuju tempat kejadian kebakaran cukup sulit mengingat kendaraan damkar yang berukuran besar.
Baca Juga : Mobil Ambulans Terbakar di Tol Jombang Usai Antar Jenazah ke Bangkalan
“Kendala sebenarnya tidak ada. Ya hanya akses jalan yang sempit saja membuat armada tidak leluasa untuk bergerak,” terang Yoyok.
Dari informasi yang didapatkan Yoyok, industri pengolahan kulit kopi itu milik seorang wanita bernama Sukeni (55) yang berdomisili di Dusun Lambangsari, Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Peristiwa itu tidak menelan korban jiwa. Sebab, belum ada orang yang bekerja pada pagi hari. Namun Sukeni mengalami kerugian mencapai Rp 150 juta karena hancurnya beberapa bangunan industri pengolahan kulit kopi itu.