JATIMTIMES - PT Intelegensia Grahatama sebagai pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Malang, tetap merancang rencana pada masa pandemi covid-19 ini. Hal itu dilakukan karena wabah belum diketahui kapan akan usai.
“Sekarang karena pandemi, kami juga harus punya proyeksi. Bukan justru pandemi, kami malah diam dan tidak ada rencana. Contohnya di 2022 kami harus bagaimana, kami tetap punya plan ke depan,” terang General Manager PT Intelegensia Grahatama Kriswidyat Praswanto, Jumat (24/9/2021).
Baca Juga : Oknum Guru Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 34 Santriwati
Tetapi, saat ini pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail bagaimana rencana yang akan dilakukan KEK Singhasari. Sebab, hal itu juga berpengaruh kepada investasi yang akan masuk.
Di sisi lain, Kris -sapaan akrab Kriswidyat Praswanto- berencana KEK menjadi up tourism atau dalam hal ini menyambungkan antara wisatawan dengan objek wisata yang ada di Malang Raya. Contohnya, banyak wisatawan baik dari dalam ataupun luar negeri yang ingin berkunjung ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Hal itulah yang akan dimanfaatkan oleh KEK Singhasari sembari menunggu covid-19 reda. Selain itu, KEK terus mendorong sektor digital untuk bergerak.
“Untuk wisata, kami memang lebih banyak menjadi up tourism. Bisa menjual Bromo Tengger Semeru. Mereka (wisatawan) bisa ke sini satu hari dua malam sampai lima hari enam malam. Kami sudah merancang itu dan mengklasifikasikan sejak 2017,” ungkapnya.
Bahkan tim KEK Singhasari juga telah mempelajari behaviour atau perilaku wisatawan mancanegara. Sebab, hal itu untuk memudahkan pelayanan terhadap konsumen.
Baca Juga : Pokdarwis Tenun Ikat Kota Kediri Raih Penghargaan Planet Tourism Indonesia 2021
“Jadi, kami sudah melihat behaviour wisatawan dari Belanda bagaimana, dari China bagaimana. Dan jika dilihat, wisatawan dari Belanda itu lebih mudah karena secara histori mereka memiliki ikatan dengan Malang. Mereka memiliki nenek moyang dari sini,” beber Kris.
Sebelumnya, Kris menilai wisatawan menganggap Malang adalah sebuah tempat persinggahan sementara. Namun tidak lagi menikmati keindahan panorama wisatai Malang Raya.
Oleh karena itu, melalui KEK Singhasari, wisatawan dapat melihat betapa luas dan banyaknya objek wisata di Malang Raya. “Karena memang sebelumnya ke Malang hanya melihat matahari terbit di Bromo langsung ke Bali. Nah ini kami dapat apa. Kan begitu Bagaimanapun harus ada kebangkitan ekonomi. Tapi yang tercepat sementara ya digital itu. Dampak multiplayer-nya ada,” pungkas dia.