JATIMTIMES - Sepinya pekerjaan di tengah pandemi covid-19 membuat keluarga Yuantoro (34) dan Nanik Puspita (29) warga RT 25 RW 09 Dusun Bolo, Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, makin bingung. Apalagi, sang buah hati bernama Ananda Devinta yang kini baru berusia 5 bulan membutuhkan pertolongan segera setelah dinyatakan menderita atresia ani atau tidak dapat mengeluarkan tinja dengan normal.
Kelainan yang dialami bayi Devinta ini juga dikenal dengan anus imperforata adalah kelainan kongenital yang menyebabkan anus tidak terbentuk dengan sempurna.
Baca Juga : Gunakan Peduli Lindungi, 5 Desa Wisata di Kota Batu Bersiap Uji Coba Operasional Pekan Depan
"Saya berharap dapat pertolongan dari masyarakat atau donatur yang peduli," kata Nanik sambil menunjukkan kondisi buah hatinya, Jumat (24/09/2021) .
Devinta saat ini membutuhkan bantuan biaya untuk operasi pembuatan lubang anus yang normal. "Sementara ini jika buang air besar dilewatkan di perut," katanya.
Bagi keluarga Yuantoro dan Nanik, yang kini masih menumpang tinggal di rumah orang tua dan hanya sebagai pekerja serabutan, sangat berat menyediakan biaya untuk operasi Devinta.
"Kami sendiri masih tinggal sama orang tua. Kondisi ekonomi sangat sulit," ucap Nanik yang hanya bekerja sebagai buruh menjahit itu.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah biaya operasional yang cukup besar untuk bolak-balik kontrol dan biaya perlengkapan si bayi. "Rencana akan dilakukan operasi di rumah sakit dr Soetomo Surabaya," ungkapnya.
Sebenarnya Devinta sendiri sudah dibuatkan BPJS mandiri. Namun, iurannya sering telat karena kondisi ekonomi saat ini.
"Sedangkan kebutuhan dari anak tidak semua ter-cover BPJS. Jadi, saya berharap ada donatur yang mau membantu," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Bolorejo Agustina Indrayani membenarkan bahwa Devinta adalah warganya yang saat ini mengalami kelainan atresia ani dan sedang membutuhkan bantuan.
Menurut dia, ada pihak netizen yang telah mengusahakan bantuan melalui media sosial. Hasilnya sudah mulai ada dana bantuan yang masuk untuk membantu kesulitan keluarga Yuantoro untuk mempersiapkan operasi sang buah hati.
Baca Juga : Nasdem Duga Ada Kejahatan Pemilu di Pilwabup Tulungagung
"Alhamdulillah, setelah masuk (media sosial), donatur yang masuk sudah lumayan," kata Indraywni melalui pesan WhatsApp.
Pemerintah Desa Bolorejo bersama camat Kauman telah mengusulkan agar BPJS mandiri yang harus dibayar oleh keluarga diganti menjadi Kartu Indonesia Sehat (KIS) ke Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung. "(urusan) BPJS, saya bersama camat mengusulkan diganti KIS. Mudah-mudahan berhasil," jelasnya.
Selain usaha itu, Kades Indrayani juga terus menggalang bantuan ke grup-grup media sosial dengan tujuan meringankan beban biaya operasi Devinta yang saat ini masih dalam persiapan.
Catatan Redaksi,
Jika Ada Donatur yang ingin membantu Ananda Devinta dapat menghubungi kontak orang tuanya, atas nama Nanik Puspita dengan contact person 085732781700.
Bantuan langsung dapat dikirimkan ke rekening atas nama Nanik Puspita BRI 6592-01-042092-53-7