JATIMTIMES - Kecamatan Selopuro dikenal sebagai daerah penghasil tembakau khas Blitar. Tembakau Selopuro pernah mendunia dan hingga kini masih menjadi ikon tembakau Kabupaten Blitar. Masih bertahannya tembakau Selopuro di tengah gempuran zaman tak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar.
Pemkab Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) tak henti-hentinya menelurkan program untuk melestarikan dan meningkatkan kualitas dari tembakau Selopuro. Tak ketinggalan pula para petani juga mendapatkan perhatian. Kali ini, petani tembakau dari Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro mendapatkan pelatihan manajemen pertanian terpadu dalam kelompok dari Dispertapa. Pelatihan digelar selama 6 hari dimulai pada Senin (6/9/2021).
Baca Juga : Harumkan Daerah, Posyantek di Tulungagung Ini Masuk 10 Besar Lomba Tingkat Nasional
Selama 6 hari pelatihan, para petani akan mendapatkan materi dari sejumlah narasumber. Materi akan disampaikan oleh narasumber yang kompeten, diantaranya dari P4S Alam Lestari, P4S Lestari, KPTLMI dan Unisma Malang.
Kepala Seksi (Kasi) Tanaman Tahunan Dispertapa Kabupaten Blitar Anita Arif Rahayu menyampaikan, potensi bertani dari petani tembakau di Desa Mandesan sudah tidak diragukan lagi. Namun demikian pemberdayaan bagi mereka tidak boleh tidak harus terus dilakukan. Pelatihan yang digelar kali ini diharapkan akan membawa kemajuan SDM bagi petani Mandesan.
“Pola pertanian terpadu petani di Desa Mandesan sudah baik. Nah, potensi-potensi ini yang kita poles dan kita kembangkan yang kedepan bisa bermanfaat bagi mereka juga. Dan kita ingin dengan SDM yang meningkat akan dapat meningkatkan pendapatan mereka juga,” kata Anita.
Penekanan materi di pelatihan ini adalah manajemen pengelolaan pertanian. Materi ini diberikan untuk melengkapi SDM petani tembakau di Desa Mandesan yang sudah mahir membuat pupuk organik. Petani Desa Mandesan juga sudah mahir membuat pakan ternak sendiri.
“Nah, manajemen pertanian terpadu ini akan dibagi fungsi-fungsinya. Mana kelompok yang khusus membuat pupuk. Lalu ada kelompok yang membuat pakan. Dan ini nanti untuk memenuhi kebutuhan satu desa. Kami berharap pola manajemen pertanian terpadu ini menular ke seluruh petani di Desa Mandesan,” terangnya.
Baca Juga : Perumda Tirta Uli Sumut Ikuti Program Pelatihan Manajemen Aset Tugu Tirta Kota Malang
Pelatihan manajemen pertanian terpadu disambut baik oleh petani di Desa Mandesan. Sekretaris Kelompok Tani (Poktan) Makaryo Tani Desa Mandesan Fuadz Zuhairi mengatakan, pelatihan yang digelar ini memberikan semangat bagi petani desa setempat untuk ke depan terus menanam tembakau. Petani juga termotivasi untuk melestarikan tembakau Selopuro warisan nenek moyang.
“Kami sangat bersemangat. Dengan pelatihan ini semoga ke depan pertanian tembakau di desa kami bisa semakin maju. Tembakau sudah menjadi ciri khas dari petani di Selopuro,” pungkas Fuadz. (Adv/Kmf)