JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi menyebut akan segera mengambil langkah untuk menyikapi permasalahan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lawang. Seperti yang disampaikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebelumnya, RSUD Lawang diketahui sedang mengalami kesulitan dalam memberikan gaji kepada 282 pegawai tidak tetapnya (PTT).
Hal itu setelah pihak RSUD Lawang melakukan pengalihan anggaran. Sedangkan pendapatan RSUD Lawang mengalami penurunan dan klaim dari badan penyelenggara jaminan sosial pun belum kunjung cair.
Baca Juga : Bupati Sanusi Akan Jadikan Rumah Warga Isoman Jadi Tempat Isoter
Kini RSUD Lawang tengah mengajukan subsidi anggaran sebagai suntikan dana kepada Pemkab Malang melalui mekanisme Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dalam alokasi Biaya Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Malang.
"Nanti akan kita bantu (tindaklanjuti). Nanti akan ditagihkan tagihannya ke BPJS," ujar Sanusi.
Sanusi mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang terkait pengajuan subsidi anggaran yang diajukan RSUD Lawang tersebut. Dia menambahkan, di dalam RSUD Lawang memang masih terkendala masalah manajemen. Karena menurutnya saat ini manajemen di RSUD Lawang masih terbilang baru.
"Kita akan bicarakan dengan Dinkesnya dulu di anggaran ini. Karena dia sudah BLUD, maka untuk pembiayaan itu dari internal sendiri, bukan APBD. Karena kemaren manajemennya terganggu, sehingga direkturnya tak mutasi. Jadi ini kan manajemen baru," pungkas Sanusi.
Baca Juga : Indikator Sudah Terpenuhi, Tulungagung Tak Kunjung Turun Level
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Malang Darmadi membenarkan kabar tersebut. Darmadi menjelaskan bahwa pihak RSUD Lawang meminta agar Pemkab Malang mau memberikan suntikan dana sebagai antisipasi gaji pegawai selama 6 bulan. Sembari menunggu pencairan klaim dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Itu untuk tiga bulan yang sudah dan tiga bulan ke depan. Intinya sambil menunggu klaim dari BPJS itu cair," pungkas Darmadi.