JATIMTIMES - Sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menyampaikan bahwa semua indikator dan parameter yang digunakan untuk patokan penentuan level PPKM sudah terpenuhi. Tapi, Tulungagung tak kunjung turun level dan tetap di level 4.
Menurut Maryoto, keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) pasien, baik untuk isolasi maupun ruang ICU sudah memenuhi indikator. Dengan data saat ini BOR di ruang ICU 46, dan di ruang isolasi 16.
Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun, RSI Unisma Gelar Khitan Massal Gratis
Untuk rasio perawatan pasien, lanjutnya, per 100 ribu orang itu 30 orang, dan saat ini Tulungagung sudah di bawah rasio dengan angka perawatan pasien sudah 278 hingga 290. Padahal ketentuan yang dirawat 360 pasien dalam artian Tulungagung sudah turun.
"Kemudian kita angan-angan lagi kenapa belum turun, memang evaluasi terus dilakukan," kata Maryoto usai rapat paripurna di Kantor DPRD Tulungagung, Sabtu (28/8/2021).
Selain itu, untuk indikator penambahan kasus Covid-19, Tulungagung juga sudah mengalami penurunan bahkan dalam kurun waktu satu minggu terakhir kasus terus turun.
Maryoto mengaku, sudah melaporkan semua perkembangan tersebut ke Pemerintah Pusat. Bahkan pelaporan itu dilakukannya setiap pagi dan terus terinterkoneksi secara online.
"Ini kan laporan mingguan (monitoring level PPKM), mudah-mudahan minggu depan sudah turun level," harapnya.
Baca Juga : Kunjungi Kota Blitar, Menteri Muhadjir Ziarah ke Makam Bung Karno dan Bagikan Sembako
Kalau sudah berubah level, kata Maryoto, Pemkab Tulungagung akan memberikan kelonggaran. Paling tidak untuk para pedagang yang semula tutup pukul 20.00 WIB menjadi jam 21.00 WIB. Untuk para pegawai, yang biasanya WFH dan WFO 25% bisa ditata atau diberi kelonggaran menjadi 50% kecuali sektor kritikal tetap 100%.
"Hajatan dipikir nanti karena merupakan tempat berkumpul. Untuk PTM kita tunggu instruksi dari Kemndikbud kalau sudah waktunya ya kita laksanakan," tutupnya.