JATIMTIMES - Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang menggelar khitan massal bertajuk "Khitan Sehat". Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan memperingati harlah ke-27 RSI Unisma.
Direktur RSI Unisma Malang, dr Tri Wahyu Sarwiyata, menegaskan, jika hal ini merupakan salah satu bentuk syukur dari RSI Unisma Malang, di mana pada usia ke 27 ini diberikan kemudahan dalam pengembangan ke arah yang lebih baik.
"Pada 28 Agustus kemarin kami sudah peringati dengan cara online bersama, staf karyawan, pengurus yayasan dan sebagainya. Kemudian setelah doa bersama, istigasah bersama dan kami mengadakan tahlil kirim doa untuk para pendiri yang sudah mendahului hingga digelar acara hari ini," ungkapnya.
Baca Juga : Produktif Berkarya di Masa Pandemi, Remaja 14 Tahun Kota Malang Buat Film Pendek tentang Covid-19
Selain itu, khitan massal ini sebagai bentuk kegiatan non Covid di mana untuk juga membantu masyarakat secara ekonomi dalam mengkhitankan putra mereka.
"Tentunya saat pandemi ini juga ada masyarakat yang terdampak secara ekonomi. Apalagi biaya khitan ya cukup mahal. Ini kan kasihan mereka yang sudah ingin khitan tapi tertunda karena karena pandemi," bebernya.
Karena itu, RSI Unisma Malang kemudian melakukan kegiatan khitan massal, yang itu ditindak dipungut biaya sama sekali. Sehingga mereka yang ingin mengikuti khitan gratis ini diharapkan untuk segera melakukan pendaftaran sebelum kuota terpenuhi dan ditutup. "Free untuk masyarakat ini," tegasnya saat ditemui disela kegiatan.
Baca Juga : Tinjau Vaksinasi di Kabupaten Malang, Kapolda Jatim Ingatkan Warga Tetap Pakai Masker
Dalam khitan massal ini, diikuti oleh 50 anak. Proses khitan juga mengunakan teknologi maju, sehingga dalam prosesnya tidak perlu melakukan penyuntikan untuk menghilangkan rasa sakit. Mereka yang mengikuti khitan, tak hanya mendapatkan gratis biaya khitan, namun mereka juga diberikan sebuah bingkisan hingga uang saku.
"Di sini banyak pihak yang terlibat, mereka diberikan bingkisan dan uang saku. Para orang tua pun banyak yang mengapresiasi," pungkasnya.