INDONESIATIMES - Varian baru Covid-19 yakni Delta Plus kini mulai terditeksi di Indonesia. Diketahui, sudah ada 3 kasus varian Delta Plus yang tersebar di 2 wilayah yakni Mamuju dan Jambi.
Terkait hal ini, pemerintah tentunya telah menyiapkan berbagai upaya untuk menekan kasus Covid-19 varian Delta Plus. Melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pemerintah telah membuat skenario pencegahan Covid-19 di tengah penyebaran mutasi virus SARS-CoV-2, seperti varian Delta Plus maupun varian lokal Indonesia.
Baca Juga : RI Diprediksi Jadi Negara Terakhir yang Terbebas dari Pandemi Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan sejumlah upaya telah dilakukan, seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 guna menekan mobilitas warga.
"Pemerintah melalui berbagai kebijakan terus dilakukan seperti penerapan PPKM, optimalisasi posko, dan pengaturan pelaku perjalanan, untuk mencegah penularan kasus di masyarakat dan mencegah importasi kasus yang dapat memperburuk penularan Covid-19 secara nasional," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (29/7/2021).
Wiku meminta agar masyarakat turut serta untuk menekan laju penularan varian Covid-19 ini dengan tetap disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sebab pada prinsipnya, lanjut Wiku, virus bukanlah makhluk hidup, namun hanya dapat memperbanyak diri pada inang yang hidup, yakni manusia.
Jika mobilitas massa tidak dibatasi, maka penularan berpotensi terjadi secara masif dan juga bisa menghasilkan varian baru.
Lebih lanjut, Wiku menekankan bahwa program vaksinasi nasional adalah salah satu upaya menekan penularan Covid-19 dan meminimalisasi terbentuknya varian baru. Meski vaksin tidak memberikan jaminan terbebas 100 persen dari infeksi Covid-19, namun keuntungan warga yang telah divaksin lebih banyak daripada yang tidak.
Baca Juga : Sanusi Tepis Pungli Pemulasaraan Jenazah Covid-19, Minta Aparat Pantau
Apabila warga yang sudah divaksin kemudian terpapar Covid-19, maka mereka akan mengalami gejala ringan bahkan OTG, sehingga tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Dengan begitu, angka kematian dapat ditekan sedini mungkin.
"Karena peluang terbentuknya varian baru pada orang yang sudah divaksin, lebih rendah dibanding orang yang belum divaksin," ujar Wiku.