MALANGTIMES - Upaya menekan laju covid-19 di Kabupaten Malang menunjukkan pergerakan positif. Dari hasil pemantauan dan evaluasi yang dilakukan, Pemerintah Kabupaten Malang menunjukkan jika penanganan yang dilakukan mampu meminimalisir sebaran kasus covid-19.
Meski begitu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat menyebut bahwa pihaknya tetap akan melanjutkan upaya pencegahan. Terutama di tingkat RT, atau dikenal dengan istilah lockdown lokal.
Baca Juga : Bertemu PM Singapura, Menko Airlangga Hasilkan Sejumlah Komitmen 2 Negara
Wahyu mengatakan, saat ini seluruh desa dan kecamatan di Kabupaten Malang tidak dalam zona merah. Namun, sejumlah wilayah tingkat RT masih dalam pemantauan. Salah satunya di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau.
"Ada yang di (Desa) Mulyoagung, Kecamatan Dau. Itu karena ada satu rumah, 8 orang yang positif. Itu kemarin rencananya lockdown lokal, bukan desa atau kecamatan. Tapi sekarang sudah hampir dua pekan," ujar Wahyu, Rabu (14/7/2021).
Selain itu, perkembangan bagus juga ditunjukan di Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang pada beberapa waktu lalu sempat di lockdown karena sejumlah warganya diketahui ada yang terpapar Covid-19, dan masuk dalam klaster hajatan.
"Kalau di Dusun Rowoterate kan sudah selesai, karena perkembangannya sudah bagus. Sekarang sudah tidak lockdown. Tapi saat ini menggunakan one gate system," ujar Wahyu.
Sementara itu, sebagai informasi, saat ini jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang tengah menyiapkan tempat isolasi mandiri (isoman) terpadu. Rencananya, isoman terpadu tersebut akan ditempatkan di setiap kecamatan.
Baca Juga : Vitamin D Bisa Tingkatkan Imun Tubuh, Seberapa Ampuh Cegah Covid-19?
Dalam tempat isoman terpadu tersebut nantinya akan menampung masyarakat yang terpapar Covid-19 berkategori ringan, ataupun masyarakat yang masih terindikasi Covid-19. Kapasitasnya, minimal 50 tempat tidur (TT) dalam satu tempat isoman terpadu.
"Itu supaya penanganan di setiap kecamatan lebih fokus. Dan nanti kebutuhannya, bisa didukung dari Pemdes (Pemerintah Desa) di setiap kecamatan," pungkas Wahyu.