BLITARTIMES - Bupati Blitar Rini Syarifah meminta warganya untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan sebagai langkah untuk menekan risiko penularan Covid-19.
Hal ini disampaikan Rini, menanggapi kenaikan trend kasus Covid-19 di Indonesia. Menurut orang nomor satu di Kabupaten Blitar tersebut, Pemkab Blitar juga terus mewaspadai lonjakan kasus Covid-19, setelah libur Lebaran beberapa waktu lalu.
Baca Juga : 66 Warga Terkonfirmasi Covid-19 di Madiun, Panglima TNI dan Kapolri Kunjungi Lokasi
“Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur secara nasional mengalami kenaikan. Kabupaten Blitar masuk dalam urutan ke-6 daerah yang termasuk aktif dengan grafik angka kematian yang tinggi. Oleh sebab itu, saya menegaskan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan aturan,” kata Rini saat rapat Koordinasi Anev Covid-19 di Pendopo RHN secara virtual, Kamis (17/6/2021).
Untuk mendukung kebijakan penanganan Covid-19, Rini bersama-sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan beberapa langkah kebijakan. Diantaranya memperkuat fungsi Satgas Penanganan Covid-19 dan kampung tangguh di setiap desa di Kabupaten Blitar.
“Satgas Covid-19 harus tetap melakukan giat penegakan prokes, melaporkan dari PPKM Mikro jika menemukan PMI tidak terkoordinir yang datang ke desa dan RT/RW. Serta membantu verifikasi data sasaran yang sudah divaksin dan belum," tegasnya.
Tak hanya itu, Pemkab Blitar juga menggencarkan vaksinasi dengan menyasar 22 kecamatan di Kabupaten Blitar. Vaksinasi dilakukan dengan jemput bola untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga : Yayasan Buddha Tzu Chi Salurkan 30 Ton Beras Bagi Warga Berdampak Covid-19 di Ngawi
“Mengoptimalkan peran satgas kecamatan, desa, kelurahan dalam mobilisasi sasaran vaksin. Untuk menyukseskan vaksinasi, saya tugaskan kepada puskesmas bersama 3 pilar agar meningkatkan edukasi melalui ledang, siaran radio, medsos. Sosialisasi terkait tentang budaya 5M dan perlunya berobat sejak dini jika sakit dan keamanan vaksin Covid-19,” pungkasnya.