BONDOWOSOTIMES - Kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum bisa diprediksi sampai kapan berakhir berimbas pada pelaksanaan rekrutmen CPNS tahun 2021 di Kabupaten Bondowoso. Pemerintah Kabupaten Bondowoso tidak berencana melakukan tes CPNS dikarenakan kekurangan anggaran akibat refocusing.
Pj Sekretaris Daerah Soekaryo menjelaskan bahwa hal itu dilakukan bukan hanya karena anggaran untuk biaya pelaksanaan yang masuk dalam refocusing. Melainkan juga mempertimbangkan alokasi anggaran untuk gaji, tunjangan, hingga pelaksanaan latihan dasar manakala mereka telah menjadi ASN.
Baca Juga : FIFGROUP Kembali Beri Dukungan untuk UMKM Melalui Webinar Ngobrol Pintar Mengatur Keuangan
"Jika tahun depan kemampuan dan situasi sudah menjadi berubah. Kan bisa jadi sekarang jumlah saja dengan kebutuhan yang akan datang," ungkapnya.
Sekda Soekaryo mengakui bahwa kebutuhan ASN di Bondowoso masih kurang, dan belum lagi tiap tahun masih ada yang pensiun. Namun, saat ini tak ada opsi lain. Oleh sebab itu, untuk sementara pihaknya akan memanfaatkan sumber daya yang ada terlebih dahulu. Sekaligus, memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jika mengacu pada formasi yang didapat sebanyak 337, maka kebutuhan kisaran anggaran gaji dan tunjungan dalam setahun mencapai sekitar Rp 12,132 miliar. Gaji ini pun dibayarkan mulai Januari 2022.
Kemudian kebutuhan untuk Latsar/LPJ CPNS per orang sekitar Rp 9,2 juta. Sehingga ditotal diperkirakan mencapai sekitar Rp 3,1 miliar.
Sebelumnya diberitakan, pelaksanaan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021 di Bondowoso terancam tak dilaksanakan.
Baca Juga : Tak Hanya dengan Persipura, Persik Juga Jadwalkan Uji Coba Kontra Dewa United
Penyebabnya, anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tersebut diusulkan untuk ditiadakan dalam rangka menutupi defisit dan refocusing APBD 2021 penanggulangan pandemi Covid-19.