JEMBERTIMES – Warga yang tinggal di Perumahan Antirogo Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Jember terpaksa menjalankan ibadah salat tarawih di rumah kosong yang ada di dalam perumahan tersebut. Ironisnya hal ini sudah berlangsung selama 4 tahun.
Warga menilai, pihak pengembang perumahan sepertinya tidak bertanggung jawab dalam penyediaan fasilitas umum (fasum), seperti musala maupun masjid di komplek perumahan.
Baca Juga : Bupati Malang Buka Puasa Pertama di Lokasi Pengungsian
“Kami terpaksa menjalankan salat tarawih ini numpang di rumah kosong milik warga yang belum ditempati. Ya enak gak enak ketika harus beribadah di rumah yang kosong seperti ini,” ujar Muhammad Adib Eka Laksana selaku panitia salat tarawih Perumahan Antirogo Jember.
Adib menjelaskan, kondisi seperti ini terjadi setiap bulan ramadan dan sudah berlangsung selama 4 tahun. Bahkan perwakilan warga sudah pernah mendatangi kantor pengembang untuk menanyakan fasum tersebut, namun sampai sekarang belum terwujud.
“Saya sudah tinggal di sini sejak 4 tahun lalu, dan sampai sekarang tidak ada fasum seperti musala atau masjid. Kami perwakilan warga sudah pernah mendatangi kantor pengembang, tapi tetap tidak ada hasil sampai sekarang. Warga sudah capek,” beber Adib.
Bahkan pada acara keagamaan yang digelar oleh warga perumahan, seperti Halal bi Halal, pihak pengembang tidak pernah datang. “Setiap diundang acara halal bi halal ataupun kegiatan lain. Tidak pernah datang. Padahal kepala desa setempat saja datang. Lah ini perusahaan tidak pernah datang dan terkesan tidak menggubris," ujarnya.
Upaya warga untuk bisa menikmati fasilitas umum di Perumahan Antirogo ini bukannya tidak serius, beberapa warga bahkan pernah menginap di kantor pengembang untuk mendapatkan kejelasan fasum di perumahan, namun tidak ada satupun pegawai atau karyawan yang menemuinya.
"Bahkan kita sampai menginap di kantor itu. Karena direktur perusahaan ataupun karyawan yang berwenang tidak menemui kami, tiga hari kita nginap di sana agar semua jelas," katanya.
Baca Juga : Data Terkini, 1.270 Rumah di Lumajang Rusak Akibat Gempa
Diketahui kantor Pengembang Perumahan Puri Antirogo itu beralamat di Jalan Tidar, Kecamatan Sumbersari. Namun menurut warga setempat, nama perusahaan tempat mereka membeli rumah berkali-kali ganti.
"Dulu warga kami yang beli rumah sekitar tahun 2018, nama PT-nya (perusahaan pengembang perumahan) adalah PT AL Fatih Konstantinopel Putra. Alamatnya Jalan Tidar, Kecamatan Sumbersari itu," ungkap salah seorang warga lainnya Antok Ramadan saat dikonfirmasi terpisah.
Namun kini nama perusahan pengembang perumahan sudah ganti. "Kalau kantornya tetap di lokasi nama pengembang yang lama itu. Ada warga yang beli rumah sekitar 2 tahun lalu, namanya sekarang PT Tenang Jaya Putra (TJP). Tapi kami meyakini (mewakili warga setempat), jika perusahaan pengembang masih sama saja, cuma ganti nama," pungkasnya.